Sebanyak 178 pendaki Gunung Semeru dikabarkan terjebak di Ranu Kumbolo saat erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Rabu sore, 19 November 2025. Tim SAR Gabungan Basarnas dan BPBD Lumajang segera melakukan evakuasi.
Seluruh pendaki dilaporkan selamat lantaran posisi mereka berada di sisi utara Gunung Semeru, yang jauh dari bukaan kawah dan jalur aliran lahar.
Meski demikian, evakuasi baru dilakukan pada Kamis, 20 November 2025, dengan mempertimbangkan faktor keselamatan tim SAR. Hal ini karena terjadi longsor di sepanjang jalur pendakian Gunung Semeru.
Sementara itu korban paparan awan panas
Gunung Semeru bertambah menjadi tiga orang yang menderita luka bakar serius. Menyikapi situasi ini, Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari ke depan, berlaku mulai Kamis, 20 November 2025.
Langkah ini diambil untuk mempercepat penanganan dan pemulihan pascabencana. "Saya menandatangani Surat Keputusan (SK) darurat bencana selama tujuh hari ke depan. Kemudian yang kedua, surat edaran tentang status level 4, status awas," ujar Bupati Lumajang Indah Amperawati, dikutip dari
Headline News Metro TV, Kamis, 20 November 2025.
Erupsi dahsyat Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, pada Rabu, 19 November 2025, sore, menyebabkan ratusan warga harus mengungsi ke sejumlah titik pengungsian.
Saat ini, meskipun aktivitas Gunung Semeru sudah mulai melandai pasca erupsi, status Gunung Semeru masih berada di Level 4 atau Awas, yang merupakan level tertinggi gunung berapi.
(Aulia Rahmani Hanifa)