Jakarta: Presiden Prabowo Subianto kembali melakukan reshuffle Kabinet Merah-Putih dalam perombakan yang menyasar lima kementerian dan menciptakan kementerian baru yakni Kementerian Haji dan Umrah.
Dalam reshuffle ini, Presiden Prabowo melantik sejumlah tokoh baru, termasuk Menteri Keuangan, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Menteri Koperasi, serta Menteri Haji dan Umrah, yang merupakan kementerian baru.
Untuk beberapa posisi, seperti Menteri Koordinator Politik dan Keamanan serta Menteri Pemuda dan Olahraga, masih menunggu pengumuman definitif. Langkah ini menunjukkan upaya pemerintah untuk terus beradaptasi dan memastikan kabinet bekerja secara optimal.
Berikut profil lengkap menteri dan wakil menteri yang baru:
Purbaya Yudhi Sadewa
Lahir 7 Juli 1964,
Purbaya adalah seorang ekonom dan insinyur Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia sejak 8 September 2025 di bawah Presiden Prabowo Subianto. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan dari 2020–2025.
Ia meraih gelar Sarjana dari Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung (ITB). Sementara gelar Master of Science (MSc) dan gelar Doktor di bidang Ilmu Ekonomi diperoleh dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.
Kini Purbaya dipercaya mengemban sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani.
Mukhtarudin
Lahir 11 Maret 1965, Mukhtarudin adalah politikus Indonesia. Saat ini ia menjabat sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Mukhtarudin merupakan kader Partai Golongan Karya.
Dia memperoleh gelar sarjana di Universitas Lambung Mangkurat.
Sebelum menjabat sebagai menteri Mukhtarudin pernah memangku jabatan sebagai Kabid Promosi Penanaman modal Daerah Kabupaten Kotawaringin barat, Anggota DPR RI (2004-2009, 2019-sekarang). Mukhtarudin menjabat sebagai Menteri P2MI menggantikan Abdul Kadir Karding.
Baca juga: Pergantian Menkeu Jadi Babak Baru Kebijakan Fiskal Indonesia |
Ferry Joko Yuliantono
Lahir 27 Juli 1967, biasa dipanggil Ferry Juliantono adalah seorang Teknokrat, Aktivis, Birokrat dan Politikus Indonesia. Teknokrat ahli dalam bidang Pengembangan Ekonomi Kerakyatan dan Koperasi diangkat sebagai Menteri Koperasi pada Kabinet Merah Putih.
Sebagai Sekretaris Jenderal Syarikat Islam (SI) periode 2021-2026. Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Padjdjaran (IKA Unpad) 2024-2028 yang terpilih secara Aklamasi.
Aktivis lintas golongan ini juga seorang politikus dari Partai Gerindra, menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Massa DPP Partai Gerindra 2020-2025.
Mochamad Irfan Yusuf Hasyim
Lahir 24 Juni 1962, Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan, adalah seorang politikus Indonesia dan juga merupakan Menteri Haji dan Umrah. Ia merupakan cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari.
Gus Irfan menempuh pendidikan menengah atas di SMPP Jombang (sekarang dikenal sebagai SMA Negeri 2 Jombang) dari tahun 1977 hingga 1981. Kemudian melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Brawijaya, Malang, dan meraih gelar Sarjana (S1) pada tahun 1985.
Pada 2000, ia kembali melanjutkan pendidikan pascasarjana di universitas yang sama dan berhasil meraih gelar Magister (S2) pada tahun 2002.
Kemudian, Gus Irfan menyelesaikan program Doktoral Manajemen Pendidikan Islam (S3) di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang.
Gus Irfan mengawali karier pengabdiannya di lingkungan pesantren sebagai Sekretaris Umum Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Di dunia politik, ia terpilih sebagai Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VIII dan dilantik pada 1 Oktober 2024. Gus Irfan kemudian diangkat menjadi Kepala BP Haji & Umrah.
Dahnil Anzar Simanjuntak
Lahir 10 April 1982, Dahnil adalah seorang politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), aktivis Muhammadiyah, mantan dosen, ekonom, pemerhati kebijakan publik, mantan juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan saat ini menjadi Wakil Ketua Badan Penyelenggara Haji (BP Haji).
Danil mengenyam pendidikan S1 Ilmu Akuntansi Publik di Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta. Pada 2005, ia melanjutkan ke Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik (MPKP) Konsentrasi Desentralisasi Keuangan Pusat dan Daerah, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Pada 2018, ia melanjutkan pendidikan Doktor Ilmu Ekonomi di Universitas Diponegoro, Semarang. Pada 2018, dia menjadi koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi pada Pemilihan Presiden 2019, dan memutuskan mundur sebagai dosen di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten.
Pada 2018, dia ditunjuk menjadi Koordinator Jubir Prabowo-Sandi, kemudian pada 2019 dia bergabung dengan Partai Gerindra dan ditunjuk sebagai juru bicara resmi Prabowo Subianto.
Saat Prabowo Subianto diangkat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia pada 2019, dia ditunjuk sebagai Staf Khusus Kementerian Pertahanan bidang Komunikasi Publik, Sosial Ekonomi, dan Hubungan Antarlembaga. Kemudian menjadi Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji.
Sumber: Redaksi Metro TV