UMKM Batik di Semarang Padukan Warna Alami dan Motif Kontemporer

9 September 2025 19:12

Di Kota Semarang, Jawa Tengah, ada UMKM perajin batik yang dalam proses produksinya menggunakan warna alam ramah lingkungan dengan memadukan konsep tradisional dan motif modern atau kontemporer. Produk UMKM ini juga telah terjual di dalam negeri maupun mancanegara. 

UMKM tersebut bernama Zie batik. Zie Batik merupakan perintis batik Semarang sejak 2006 yang berlokasi Kampung Malon, Gunungpati, Semarang.

"Zie batik ini sebenarnya didirikan oleh Pak Marheno Jayanto sebagai founder dan Ibu Zazilah. Beliau adalah salah satu perintis batik di Kota Semarang. Bermula dari keprihatinan kami terhadap batik di Semarang yang pada saat itu mungkin mengalami mati suri," kata Pemilik Zie Batik, Sasi Syifa, dikutip dari tayangan Newsline, Metro TV, Selasa, 9 September 2025. 

Sasi menjelaskan bahwa pada 2004 batik belum populer di Kota Semarang. Oleh karena itu, pihaknya mmemutuskan untuk melatih sejumlah warga guna membangkitkan kembali keberadaan batik di kota tersebut.

"Di tahun 2010 kami beralih menggunakan pewarna alami karena kami yakin jika suatu saat nanti batik Semarang akan berkembang karena banyak perajinnya, maka isu tentang lingkungan itu akan menjadi masalah jika tidak dimulai dari sekarang," ungkap Sasi. 
 

Baca juga: Batik Dukung Pertumbuhan Ekonomi Kreatif di Sektor Fesyen

Sasi menyampaikan bahwa mereka kini beralih dari penggunaan pewarna sintetis ke pewarna alami dalam proses produksi batik. Langkah ini tidak hanya menjadi bagian dari transformasi bisnis, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap alam sekitar. 

Gunungpati sendiri dikenal sebagai kawasan dengan alam yang masih asri, menjadi inspirasi sekaligus motivasi utama Zie Batik untuk mengembangkan produk yang lebih ramah lingkungan. Zie Batik juga ingin menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan bisa sejalan dengan pelestarian budaya

"Jadi tak hanya membangkitkan batik Semarang, tapi kami juga berupaya untuk tetap bisa melestarikan lingkungan," ucap Sasi.

Zie Batik tidak hanya memproduksi kain batik cap dan batik tulis, tetapi juga menghadirkan produk fashion ready to wear serta berbagai produk turunan lainnya.

Tak sekadar menjual produk, Zie Batik juga membuka paket wisata edukasi batik warna alam. Melalui program ini, masyarakat yang ingin belajar tentang proses pewarnaan alami pada batik dapat mengikuti berbagai kelas dan paket wisata yang telah disediakan.

Selain itu, Zie Batik juga aktif menyebarkan pengetahuan tentang pewarna alami ke berbagai wilayah di Indonesia, khususnya untuk masyarakat yang tinggal di daerah pesisir. Hal ini berawal dari temuan pada 2014, ketika Zie Batik bersama Dinas Perikanan Kota Semarang dan Universitas Diponegoro (Undip) berhasil meneliti dan menemukan ekstrak buah mangrove sebagai pewarna alami batik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)