Hubungan Perdagangan Indonesia-Tiongkok Makin Erat

4 September 2025 16:29

Dalam 20 tahun terakhir hubungan Tiongkok dan Indonesia semakin erat, terutama di bidang perdagangan dan investasi. Nilai perdagangan Indonesia dan Tiongkok pada tahun 2000 hanya tercatat 7,46 miliar dolar, namun kemudian melesat 1882 persen di tahun 2024, menjadi 147,99 miliar dolar. 

Sebelum dekade 2010-an, Jepang menjadi tujuan ekspor utama ataupun mitra dagang terbesar bagi Indonesia. Perubahan besar terjadi sejak diluncurkannya ASEAN–China Free Trade Agreement (ACFTA) di tahun 2004. Kesepakatan itu menghapus tarif untuk 94,6 persen dari semua jalur tarif untuk ekspor asal Indonesia ke China. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, nilai perdagangan Indonesia-Jepang di tahun 2004 tercatat 18,62 miliar dolar di mana ekspor Indonesia mencapai 15,96 miliar dolar. Sementara itu nilai perdagangan dengan China baru menembus 12,24 miliar dolar, dengan nilai ekspor 4,6 miliar dolar. 
 

Baca juga: Prabowo dan Xi Jinping Sepakat Perkuat Kemitraan Strategis

Setelah ASEAN–China Free Trade Agreement berlaku 10 tahun atau pada 2014, bertepatan dengan tahun terakhir kepemimpinanPresiden Susilo Bambang Yudhoyono, nilai perdagangan Indonesia-China melonjak menjadi 48,23 miliar dolar dengan nilai ekspor 17,61 miliar dolar. China menjadi pasar ekspor non-migas terbesar Indonesia sejak tahun 2011.

Pada tahun 2021, nilai perdagangan kedua negara bahkan menembus 100 miliar dolar untuk kali pertama dalam sejarah. Besarnya peranan China dalam peta perdagangan Indonesia juga tergambar dari pangsa ekspor dan impor. Pada Januari hingga Juli 2025, ekspor Indonesia ke China menembus 35,9 miliar dolar atau 22,4 persen dari total. 

Sementara itu, nilai impor dari China menembus 47,97 miliar dolar atau sekitar 35 persen dari total impor. Jika melihat dari impor non-migas, kontribusi impor China bahkan menembus 40,4 persen. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)