Presiden Prabowo Ingin Kerja Sama Jet Tempur KF-21 Boramae Dilanjutkan

Presiden Prabowo Subianto membahas kerja sama pertahanan mengenai kelanjutan proyek pesawat tempur KAI KF-21 Boramae ketika melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung di sela-sela KTT APEC pada Sabtu, 1 November 2025, lalu.

Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan terus bernegosiasi dalam penguatan kerja sama pengembangan proyek pesawat tempur bersama tersebut.

Pembahasan saat ini berada dalam ranah teknis. Presiden Prabowo sudah meminta Menteri Luar Negeri Sugiono untuk mengatur jadwal kunjungan kenegaraan dengan Presiden Lee sehingga kerja sama bisa dibahas secara lebih mendalam.

Pesawat Jet Tempur KF-21 lahir dari kerja sama Indonesia-Korea Selatan yang diawali dengan penandatanganan Letter of Inten (LOI) pada tahun 2009.
 

Baca: Dasco Ikut Orasi di Pabrik Michelin Minta Karyawan Dipekerjakan Kembali

Namun, kerja sama ini sempat tersendat di tahun 2018 karena ada masalah pembiayaan dan belum adanya lisensi teknologi dari Amerika Serikat (AS).

Pemerintah Indonesia kemudian melakukan renegosiasi pada tahun 2021 di mana Indonesia kembali meneruskan keterlibatannya dalam pengembangan KF-21.

Proyek KAI KF-21 Boramae diharapkan menjadi simbol kemitraan strategis dan kemajuan teknologi pertahanan antara Indonesia dan Korea Selatan.

"Kami sangat terbuka untuk partispasi Korea Selatan dalam sektor ekonomi. Harap kami dapat terus melanjutkan kerja sama ini dalam sektor pertahanan," tutur kepala negara dikutip dari  Prioritas Indonesia, Metro TV, Senin, 3 November 2025.

"Kami juga berterima kasih sudah melanjutkan kerja sama ini. Saya pikir kita akan melanjutkan untuk membahas kelanjutan proyek KF-21," sambungnya.