Gubernur Sulteng Resmikan Nama Masjid Raya Baitul Khairaat

Mitha Meinansi • 8 February 2025 15:13

Palu: Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) H Rusdy Mastura meresmikan nama Masjid Raya Baitul Khairaat, di kawasan wilayah Palu Barat, Kota Palu Jumat, 7 Februari 2025. Masjid yang dapat menampung 10 ribu jamaah tersebut dibangun dengan anggaran senilai Rp386 miliar.

Masjid Raya Baitul Khairaat merupakan simbol kebanggaan sebagai pusat peradaban mewujudkan kebaikan. Berdasarkan maknanya, Baitul Khairaat adalah dua kata yang diambil dari Al Qur'an, yaitu bayt yang berarti pusat kegiatan ibadah, rumah atau tempat melakukan aktivitas ibadah shalat dan dakwah serta tempat yang penuh dengan kemuliaan.

Sementara Khairaat adalah kata yang diambil dari kata Alkhairaat, yang disebutkan sebanyak 9 tempat di dalam Al Qur'an. Kata tersebut berarti keutamaan, kebenaran dan keadilan. Alkhairaat juga bermakna sebagai segala bentuk kebaikan yang dapat dilakukan oleh setiap orang tanpa melihat strata sosial, ekonomi, pangkat dan golongan sesuai kemampuannya.

Pembangunan Masjid Raya Sulteng merupakan harapan masyarakat Kota Palu setelah bencana gempa bumi pada 2018. Meluluhlantahkan hampir sebagian bangunan yang berada di Kota Palu. Termasuk bangunan masjid Agus Darussalam yang menjadi cikal bakal Masjid Raya Provinsi Sulteng.

Saat ini pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat telah memasuki masa pelaksanaan bulan ke-17 Minggu ke-69 dengan progres fisik telah mencapai 70%, diharapkan pekerjaannya dapat terselesaikan pada April 2025 sesuai kontrak kerja.
 

Baca: Rusdy Mastura Pamerkan Pembangunan Saat Jabat Gubernur Sulteng


Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Provinsi Sulteng Andi Rully Djanggola, menyebut, pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat ditopang oleh pondasi tiang pancang sebanyak 483 titik, dengan mempertimbangkan kondisi lembah Palu yang rawan bencana, sehingga dasar pemilihan material struktur adalah tahan gempa, aman bagi kesehatan, mudah didapatkan dan sesuai standar SNI.

Didasarkan kesinambungan antara arsitektur dengan struktur, pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat disesuaikan dengan kondisi geografis dan klimatologi Kota Palu.

Ornamen fasad daun kelor yang mengelilingi masjid merupakan ornamen dominan di bawah kubah dome enamel serta jam raksasa berdiameter 19,5 meter untuk mengingatkan pentingnya waktu berdasarkan penjelasan surat Wal Asri yang brarti demi waktu.

Interior mihrab mengusung konsep jumlah rukun salat lima waktu yakni sebanyak 13 poin sehingga membentuk mihrab difesain bersusun dengan jumlah 13 dinding panel berbentuk ceruk serta Hajar Aswad diletakkan di tengah.

Sementara interior kubah mengusung konsep Asmaul Husna yang merupakan nama-nama baik dan indah Allah subhanahu wa ta'ala, yang diletakkan dibagian atas elemen interior sebagai symbol bahwa tidak ada yang Maha Tinggi selain Allah subhanahu wa ta'ala, dana agar umat manusia senantiasa mengingat dan beribadah kepadaNya.

Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, menyatakan dengan pemberian nama Masjid Raya Baitul Khairaat dengan makna kata yang terkandung didalamnya, diharapkan seluruh masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya umat muslim dapat senantiasa berbuat kebajikan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Gervin Nathaniel Purba)