Moskow: Seorang demonstran dan sejumlah jurnalis ditangkap polisi Rusia saat menggelar aksi protes menolak pembatasan akses internet di depan gedung parlemen Moskow. Aksi simbolis ini diprakarsai oleh mantan calon presiden Rusia Boris Nadezhdin yang mengecam Rancangan Undang-Undang baru terkait sensor digital.
Rancangan Undang-Undang tersebut akan melarang pencarian dan distribusi materi yang dikategorikan sebagai ekstremis, serta membatasi penggunaan layanan
Virtual Private Network (VPN). Sejumlah
platform global seperti
Meta dan Facebook sebelumnya telah lebih dulu dicap sebagai organi sasi ekstremis oleh pemerintah Rusia, sehingga dilarang beroperasi di negara itu.
Nadezhdin mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan izin resmi untuk aksi unjuk rasa kepada otoritas kota Moskow, namun permohonan itu ditolak. Sebagai bentuk protes simbolis, seorang demonstran berdiri sendiri membawa spanduk yang menolak sensor internet. Tak lama kemudian, demonstran tersebut ditangkap oleh aparat kepolisian.
(Tamara Sanny)