Korea Utara Bangun Kapal Perang 5.000 Ton Ketiga, Rampung Oktober 2026

Sebuah seremoni berlangsung di Galangan Kapal Nampo untuk memulai pembangunan kapal perusak ketiga kelas Choe Hyon, Senin, 21 Juli 2025. (Yonhap)

Korea Utara Bangun Kapal Perang 5.000 Ton Ketiga, Rampung Oktober 2026

Willy Haryono • 22 July 2025 17:04

Pyongyang: Korea Utara mengumumkan rencana membangun kapal perusak ketiga kelas Choe Hyon dengan bobot 5.000 ton, yang ditargetkan selesai pada 10 Oktober 2026, bertepatan dengan hari berdirinya Partai Buruh.

Langkah ini dipandang sebagai bagian dari inisiatif Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un untuk memperkuat kekuatan laut Korea Utara, dengan kemungkinan dukungan dari Rusia, serta mendiversifikasi platform peluncur senjata nuklir taktis.

Media pemerintah Rodong Sinmun pada Selasa, 22 Juli 2025, melaporkan bahwa “sebuah upacara digelar pada hari Senin di Galangan Kapal Nampo untuk memulai pembangunan kapal perusak ketiga kelas Choe Hyon.”

Selama upacara tersebut, Korea Utara mengumumkan jadwal rinci penyelesaian proyek hingga 10 Oktober 2026, dan langsung memulai pekerjaan konstruksi setelah acara berlangsung.

Acara itu dihadiri Jo Chun-ryong, sekretaris industri persenjataan Partai Buruh Korea Utara, serta para pekerja, insinyur, dan pejabat sektor perkapalan di Galangan Nampo.

“Marilah kita sekali lagi menunjukkan kreativitas tanpa batas dan semangat pantang menyerah sebagai kekuatan pelopor yang dengan bangga mewujudkan visi Partai untuk membangun militer yang kuat, dengan menyelesaikan kapal perusak ini tepat waktu,” kata Direktur Galangan Kapal, Yoon Chi-gul, dalam pidatonya, dikutip dari Korea JoongAng Daily.

Korea Utara meluncurkan kapal perusak pertama kelas Choe Hyon pada 26 April, disusul kapal kedua pada 21 Mei. Namun kapal kedua sempat kandas tak lama setelah peluncuran, dan mendapat cibiran internasional. Kapal itu kemudian diselamatkan, diberi nama Kang Kon, dan diluncurkan ulang pada 12 Juni.

Dalam pidatonya saat peluncuran ulang, Kim Jong-un menyampaikan rencana membangun dan mengoperasikan dua kapal perusak kelas Choe Hyon atau yang lebih besar setiap tahun mulai 2026, sebagai bagian dari program peningkatan kekuatan laut yang lebih luas.

Rencana pembangunan kapal ketiga ini tampaknya selaras dengan arahan tersebut.

“Korea Utara tampaknya tengah berupaya menciptakan platform peluncur senjata nuklir di laut sebagai bagian dari strategi militer praktis mereka,” kata Oh Gyeong-seob, peneliti senior di Institut Unifikasi Nasional Korea.

“Langkah ini juga berkaitan erat dengan pernyataan Kim Jong-un soal pemutusan total hubungan antar-Korea,” tambah dia.

Baca juga:  Pejabat Korut Dipecat usai Sarankan Mesin Derek Rusia untuk Tarik Kapal Perusak

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)