Kapal perang Korea Utara sebelum diresmikan. (Yonhap)
Willy Haryono • 10 June 2025 19:05
Pyongyang: Partai berkuasa Korea Utara menolak usulan untuk membawa mesin derek Rusia untuk menarik kapal perusak yang tenggelam saat upacara peluncurannya di Galangan Kapal Chongjin, demikian dilaporkan kantor berita Daily NK, Selasa, 10 Juni 2025.
Seorang sumber tingkat tinggi di Korea Utara mengatakan kepada Daily NK bahwa dua pejabat di Departemen Industri Amunisi dipecat pada 25 Mei karena mengusulkan kepada sekretariat Komite Sentral bahwa derek Rusia akan menjadi cara tercepat dan paling praktis untuk menarik kapal perusak tersebut sebelum rapat pleno di bulan Juni.
Laporan kedua pejabat tersebut menyatakan bahwa untuk menarik kapal perusak yang terbalik dan memperbaiki kerusakannya dapat diluncurkan dengan cepat, diperlukan empat derek dengan kapasitas setidaknya 600 ton.
Karena Chongjin dekat dengan Rusia dan kedua negara terlibat dalam perdagangan maritim, para pejabat menyarankan bahwa mendatangkan derek dari Rusia dapat dilakukan jika Moskow memang bersedia.
Saran ini rupanya membuat marah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, yang mengatakan bahwa ia ingin kapal yang rusak itu diperbaiki, tetapi tidak pernah menyebutkan mengenai rencana operasional peluncurannya.
"Mengingat bahwa seluruh dunia sudah tahu tentang kecelakaan itu, mendatangkan derek (Rusia) akan membuat kita menjadi bahan tertawaan global. Jangan biarkan kita terbuai dalam delusi tentang negara lain," kata Kim dalam pernyataan penuh amarah yang dilaporkan Daily NK.
Kedua pejabat di balik laporan itu langsung dipecat, meski hal ini tidak dilaporkan di Rodong Sinmun atau media Korea Utara lainnya. Para pejabat itu dilaporkan cukup senior sehingga nama mereka tidak asing bagi staf Departemen Industri Amunisi.
"Semua orang di Departemen Industri Amunisi dan Galangan Kapal Chongjin sedang panik saat ini. Orang-orang menundukkan kepala, takut mereka mungkin dipecat karena mengatakan hal yang salah," kata sumber itu.
Pihak berwenang Korea Utara menahan sejumlah besar pejabat terkait dengan peluncuran yang gagal, yang mereka gambarkan sebagai kejahatan serius. Akibatnya, para pejabat berusaha keras untuk menyelamatkan diri.
Ada pula tanda-tanda bahwa pejabat di Departemen Industri Amunisi dan Galangan Kapal Chongjin meremehkan kerusakan pada kapal perusak tersebut, seiring keinginan mereka untuk mengalihkan kesalahan karena takut dihukum.
Baca juga: Korea Utara Sebut Kecelakaan Peluncuran Kapal Perang sebagai Tindakan Kriminal