Hari Bumi Jadi Peringatan Pentingnya Melestarikan Lingkungan

Hari ini, Selasa, 22 April 2025 diperingati sebagai Hari Bumi. Hari Bumi menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sebagai penghuni bumi akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan.
 
Hari Bumi ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui resolusi yang telah diterapkan sejak tahun 2009. Peringatan Hari Bumi pertama dilakukan pada 22 April 1970 dan dipelopori oleh Senator Gaylord Nelson dari Amerika Serikat (AS).
 
Nelson menyoroti bertambahnya polusi dan kekurasakan lingkungan. Salah satu dampak kerusakan lingkungan adalah pemanasan global yang berujung pada krisis iklim.
 
Suhu bumi naik 1,5° dalam sepuluh tahun terakhir. 2024 merupakan tahun terpanas dalam sejarah. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) kehilangan hampir 100 juta hektare lahan hutan dalam dua dekade terakhir.
 
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut tinggi permukaan air laut naik rata-rata 0,8-1,2 sentimeter (cm) per tahun di Indonesia. Sedangkan, secara global naik 0,59 cm per tahun.
 

Baca: Meninggal di Usia 88 Tahun, Ini Isu Sosial yang Diperjuangkan Paus Fransiskus

Sejumlah warga Jakarta memberikan pendapatnya tentang hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan. Salah satunya petugas PPSU Ardiansyah, ia menekankan larangan membuang sampah sembarangan.
 
“Jangan membuang sampah sembarangan. Masyarakat harus teratur jangan membuang sampah sembarangan. Lebih baik tunggu sampai menemukan tong sampah baru dibuang. Jangan membuang sampah sembarangan,” kata dia.
Warga lainnya Audrey menyebut pengelolaan dan pemilahan sampah harus dimulai dari diri sendiri.
 
“Kita bisa mulai dari memilah sampah agar pengelolaan sampah bisa lebih terorganisir seperti di negara lain,” ucapnya.