Pameran Terbaru di Jakarta: Pameran Seni dan Imersif Pipilaka di TMII

Pameran seni kontemporer Pipilaka resmi digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Pameran ini menghadirkan karya seni inovatif yang memadukan teknologi digital dan pesan edukatif yang menarik perhatian banyak pengunjung.
 
Pameran ini selaras dengan misi TMII yaitu memberikan edukasi dan memanfaatkan teknologi digital untuk menyampaikan pesan yang penting seperti menjaga lingkungan hidup. Pameran Pipilaka menampilkan berbagai patung berbahan daur ulang yang dilengkapi teknologi interaktif.
 
Selain itu, pameran ini juga menyugguhkan pengalaman digital imersif yang menarik minat pengunjung dari berbagai kalangan. Pameran ini dibuka mulai Sabtu, 14 Desember 2024 hingga 31 Januari 2025. Adapun untuk harga tiket masuk dibanderol dengan harga Rp35 ribu untuk pelajar dan Rp45 ribu untuk non pelajar. Sementara tiket masuk TMII tetap diangka Rp 25 ribu.
 

Baca: Festival Setara dan Berdaya Dorong Kesetaraan Kaum Disabilitas

 
Pemetaan Pipilaka diharapkan dapat menjadi inspirasi sekaligus sarana edukasi bagi masyarakat terutama generasi muda untuk lebih peduli pada lingkungan dan mengembangkan potensi kreatif mereka.
 
“Kita melihatnya bahwa Pipilaka dan Taman Mini mempunyai banyak kesamaan tujuan kesamaan misi dan visi, termasuk mengenai edukasi. Jadi kan Pipilaka ini memang memberikan edukasi kepada pengunjungnya mengenai bagaimana menjaga bumi kita. Hal ini sejalan dengan salah satu pilarnya Taman Mini mengenai edukasi,” tutur Direktur TMII Intan Ayu Kartika dalam Metro Pagi Primetime, Metro TV, Minggu, 15 November 2024.
 
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar mengapresiasi misi edukasi dalam pameran Pipilaka ini. Menurutnya pesan-pesan menjaga lingkungan tak hanya untuk anak-anak tetapi juga semua usia.
 
“Banyak banget pesan-pesan itu yang bukan hanya untuk anak-anak tapi untuk kita semua untuk melestarikan lingkungan hidup dan juga bisa dilihat dari material-material yang digunakan dari patung-patungnya juga dari daur ulang, berarti Indonesia bisa loh,” kata Wamen Ekraf Irene Umar.