Polisi Selidiki Kasus Kasus Kebocoran Data Korupsi Kementerian ESDM

Polda Metro Jaya mengungkapkan adanya unsur pidana terkait kebocoran data kasus korupsi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus ini.

Proses penyelidikan sudah memasuki tahap mengonfirmasi dan mengklarifikasi sejumlah pihak. Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan akan menetapkan tersangka.

"Memang setelah dilakukan pemeriksaan awal ada beberapa pihak-pihak yang diklarifikasi, kami memang sudah menemukan adanya peristiwa pidana," kata Karyoto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 20 Juni 2023.
 
Jenderal bintang dua itu menyebut Polda Metro mengantongi barang bukti dugaan pidana dalam bocornya data penanganan korupsi ESDM di KPK. Bukti itu terkait informasi yang seharusnya masih dalam proses penyelidikan di Lembaga Antirasuah.
 
"Ada pihak-pihak yang sedang menjadi target-target daripada penyelidikan itu. Artinya, barang yang tadinya rahasia menjadi tidak rahasia ketika sudah dipegang oleh pihak-pihak yang menjadi objek penyelidikan," kata Karyoto.

Polda Metro menyelidiki kasus ini berbekal laporan polisi nomor: LP/1951/IV/2023/SPKT/Polda Metro Jaya tertanggal 11 April 2023. Laporan dilayangkan Wakil Ketua Lembaga Pengawasan dan Pengawalan Penegakan Hukum Indonesia (LP3HI) Kurniawan Adi Nugroho. Sementara itu, untuk terlapor tertulis masih dalam penyelidikan atau lidik.
 
"Laporan ini terkait dengan bocornya hasil penyelidikan KPK atas tindak pidana korupsi dalam bidang pertambangan di Kementerian ESDM, yang ditemukan pada saat penggeledahan di kantor ESDM," kata Kurniawan saat dikonfirmasi, Selasa, 11 Apri 2023..
 
Adapun dalam laporan tersebut, terlapor dipersangkakan dugaan tindak pidana kejahatan keterbatasan informasi publik. Dengan menyertakan Pasal 54 dan atau Pasal 112 KUHP Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2014 tentang keterbukaan informasi publik.