Benarkah Minum Air Dingin Bisa Bikin Gemuk? Ini Fakta Medis yang Sebenarnya-Tips Kesehatan

Jakarta: Larangan minum air dingin karena dianggap bisa membuat tubuh gemuk sudah lama beredar di masyarakat. Namun, para ahli menegaskan bahwa anggapan tersebut tidak memiliki dasar ilmiah. Air dingin ternyata tidak menyebabkan kenaikan berat badan, bahkan tubuh justru membakar sedikit kalori saat mengonsumsinya.

Air Dingin Tidak Mengandung Kalori

Secara medis, air baik dingin maupun hangat tidak memiliki kalori. Karena itu, air tidak dapat secara langsung menambah berat badan seseorang.

Ketika seseorang minum air dingin, tubuh bekerja menyesuaikan suhu air hingga mencapai suhu tubuh yaitu 37°C. Proses ini disebut thermogenesis, dan justru membuat tubuh membakar sedikit energi tambahan.
 

Kebiasaan Saat Minum yang Sering Jadi Penyebab Gemuk

Yang sering membuat berat badan naik bukanlah air dinginnya, tetapi minuman yang dikonsumsi bersamaan atau setelahnya. Contohnya:

• Minum air es setelah makan berat ? yang berpengaruh adalah makanannya, bukan airnya.
• Minum es teh manis, es kopi susu, atau minuman manis lainnya ? kandungan gula yang menyebabkan kenaikan berat badan.

Air Dingin Bisa Menimbulkan Ketidaknyamanan untuk Beberapa Orang

Walaupun aman, air dingin dapat memicu masalah bagi orang dengan kondisi tertentu, seperti:

• perut kembung
• iritasi tenggorokan
• GERD atau asam lambung naik
• maag sensitif

Dalam kondisi tersebut, air hangat lebih dianjurkan.


Baca Juga :

Manfaat Air Hangat untuk Tubuh

Air hangat dapat membantu memperlancar pencernaan, mengurangi kembung, menenangkan tenggorokan, dan membantu metabolisme bekerja lebih optimal. Namun, sekali lagi, ini tidak ada kaitannya dengan berat badan.

Kesimpulannya, minum air dingin tidak menyebabkan kegemukan. Kenaikan berat badan jauh lebih dipengaruhi oleh pola makan, gaya hidup, dan jenis minuman yang dikonsumsi. Baik air dingin maupun hangat tetap aman, asalkan disesuaikan dengan kondisi tubuh.

Masyarakat diimbau tidak lagi terjebak mitos lama, dan lebih bijak memahami fakta medis terkait kesehatan sehari-hari.

(Calista Vanis)