Jalan Berliku Mewujudkan Koalisi Besar
N/A • 13 May 2023 06:31
Setelah Prabowo Subianto menyatakan kembali maju sebagai bakal calon presiden di Pemilu 2024 mendatang, Partai Golkar dan PKB langsung berebut menyodorkan masing-masing nama ketua mereka untuk menjadi pendamping Prabowo.
Jalan mewujudkan Koalisi Besar yang diampu Partai Golkar dan PKB bersama Partai Gerindra diperkirakan tidak akan berjalan mulus. Sebab, Partai Golkar dan PKB masing-masing berebut menyodorkan nama ketua umum mereka untuk menjadi pendamping Prabowo yang akan kembali maju di pemilu Presiden 2024 mendatang.
Partai Gerindra tidak mau berkomentar banyak ketika ditanya wartawan soal manuver Partai Golkar dan PKB saling berebut menjadi nomor dua di koalisi.
Beberapa hari terakhir, Ketua Umum Partai PKB Muhaimin Iskandar rajin sowan ke beberapa mantan wakil presiden. Setelah bertemu Jusuf Kalla, politikus yang akrab disapa Cak Imin itu menemui wakil presiden ke-9 Hamzah Haz di kediaman pribadinya di Jakarta Timur. Usai bertemu dengan Hamzah Haz, Cak Imin menyatakan akan mendukung Prabowo Subianto apabila kembali maju di Pilpres 2024.
Cak Imin bahkan secara terbuka menyatakan niatnya untuk menjadi pendamping Prabowo, serta mendorong Ketum Golkar Airlangga Hartarto sebagai ketua tim pemenangan Prabowo-Cak Imin.
Namun, manuver yang dilakukan PKB dengan menyodorkan nama Cak Imin sebagai pendamping Prabowo dimentahkan Partai Golkar. Hingga kini, pembicaraan di antara tim kecil yang dibentuk kedua partai masih membahas langkah untuk merayu partai lain masuk ke dalam barisan Koalisi Besar.
Komunikasi dan manuver politik di antara lima partai koalisi pemerintah, selain PDIP akan terus meningkat hari demi hari hingga masa pendaftaran capres dan cawapres. Perebutan bacawapres akan menjadi pembahasan yang alot dan boleh jadi menjadi batu sandungan bagi terbentuknya wacana Koalisi Besar.
(Firny Firlandini Budi)