Jakarta: Pemerintah memborong 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas pakai Angkatan Bersenjata Qatar. Belasan pesawat tempur itu diikhtiarkan sebagai pengganti F5 Tiger dan Hawk 100/200 TNI Angkatan Udara yang sudah habis masa pakai.
Pembelian 12 Mirage 2000-5 benyak menui kritik. Sejumlah kalangan menganggap pesawat tempur bekas itu dibeli terlalu mahal. Tapi, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bergeming.
Prabowo Subianto punya lima alasan. Pertama, Indonesia membutuhkan kekuatan pertahanan udara. Kedua, banyak pesawat tempur Indonesia sudah tua. Tiga, proses pembaruan pesawat temput tua butuh waktu lama. Walhasil, pilihan jatuh ke pesawat tempur bekas.
Alasan keempat, Mirage 2000-5 mempunyai sistem setingkat dengan Rafale. Masa pakai Mirage 2000-5 bekas dari Qatar masih panjang. Bisa sampai 15 tahun. Kelima, dana pembelian Mirage 2000-5 hanya Rp11,8 triliun.
Mirage 2000-5 merupakan pesawat tempur generasi keempat. Istilah generasi untuk menggambarkan teknologi yang ada di pesawat tempur. Generasi keempat berbasis komputer dan memiliki kekuatan radar yang presisi. Rudal jet tempur generasi ini berbasis frekuensi radio, laser, heat seeker, dan GPS.
