22 November 2025 15:43
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pemetaan terhadap kawasan rawan bencana erupsi Semeru menggunakan drone thermal. Hal ini dilakukan untuk menyikapi erupsi Gunung Semeru yang kerap meluber hingga ke pemukiman warga.
Pemetaan menggunakan kamera thermal ini bertujuan untuk mengetahui sebaran material awan panas yang menerjang kawasan pemukiman warga. Selain itu, hasil pemantauan ini akan menjadi acuan penting untuk memantau dan menentukan kembali kawasan rawan bencana (KRB).
Menurut Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati, rencana perubahan peta KRB mutlak dibutuhkan. Hal ini dikarenakan selama lima tahun terakhir, erupsi Gunung Semeru sering meluber hingga ke pemukiman penduduk.
Diketahui, kawasan rawan bencana erupsi Gunung Semeru telah mengalami perubahan sebanyak dua kali. Peta tahun 1996 mencakup area seluas 72,16 hektar, yang kemudian berubah menjadi 80,43 hektar pada tahun 2021. Kawasan ini meliputi tiga desa, yakni Desa Supiturang, Desa Oro-oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo, dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro.