Pelaku UMKM Bertahan di Tengah Pahitnya Harga Kopi

16 August 2024 22:09

Kopi adalah komoditi yang telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat Indonesia. Sayangnya biji kopi harganya meroket lebih dari 50% hingga pertengahan tahun ini.

Harga biji kopi yang naik berdampak pada kenaikan harga kopi kemasan di pasar retail. Hal ini juga berimbas bagi pelaku usaha kecil menengah seperti toko kelontong hingga pemilik warung kopi (warkop).

Seperti yang dialami Eko, pemilik Warkop25 yang mengakui adanya kenaikan harga pada kopi kemasan, bahan utama racikan segelas kopi yang dijualnya. Akibatnya Eko terpaksa menaikkan harga satu gelas kopi sebesar Rp1.000. Meskipun begitu, ia mengakui pelanggannya tetap datang membeli kopi dengan harga yang telah berubah.

"Kenaikan harga kopi udah dari minggu kemarin naik. Per sasetnya Rp2.000 dari harga Rp1.500," ungkap Eko.

 
 
Baca juga: Kenaikan Konsumsi Kopi Tak Dibarengi Peningkatan Produksi

Kenaikan harga kopi kemasan juga dirasakan oleh Sadewo, pemilik usaha toko kelontong. Akibatnya Sadewo terpaksa menaikkan harga jual kopi kemasan, dari biasanya Rp5.000 menjadi Rp6.000 per 3saset kopi.

Melihat situasi ini, pakar ekonomi Piter Abdullah berpendapat kenaikan harga barang adalah sesuatu yang kerap dialami oleh para pedagang. Para pedagang juga secara alamiah telah terbiasa dengan kondisi tersebut. Peter menyebut para pedagang memiliki cara untuk tetap menjaga margin penjualan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)