24 January 2025 11:26
PT PLN (Persero) berencana memasang teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) di empat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) guna mendukung target net zero emission pada 2060.
Direktur Utama PLN Engineering, Chairani Rachmatullah, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan studi penerapan teknologi ini di PLTU Suralaya Unit 1-7 (Banten), PLTU Indramayu Unit 1-3, PLTU Tanjung Jati B (Jepara), dan PLTU Tambak Lorok Blok 12 (Semarang).
Chairani menjelaskan bahwa dengan penerapan teknologi CCS dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS), PLN menargetkan dapat menangkap hingga 2 gigawatt (GW) karbon pada 2040, dari total target 19 GW yang harus dicapai pada 2060. Namun, ia mengakui bahwa biaya penangkapan dan penyimpanan karbon masih tergolong mahal, yakni sekitar 4 dolar AS per ton karbon dioksida.
Menurutnya, dengan biaya tersebut, ongkos produksi listrik bisa mencapai 12 sen dolar AS per kWh. Sementara, saat ini batas maksimal biaya produksi PLN hanya 8 sen dolar AS per kWh.
| Baca Juga: Begini Respons PGN soal Penurunan Pasokan Gas di Jaringan SSWJ |
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa tantangan utama dalam penerapan CCS bukanlah teknologi, melainkan biaya yang tinggi.