10 April 2025 18:57
Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Gaza dinilai sebagai langkah transaksional. Alih-alih mengevakuasi warga Gaza, dunia termasuk Indonesia seharusnya terus mendesak Israel dan sekutunya untuk membuka blokade di Gaza agar kebutuhan hidup warga Gaza terpenuhi.
Pakar hubungan internasional Teuku Rezasyah mengatakan kebijakan luar negeri Indonesia harus idealis dan tidak boleh transaksional dengan negara manapun. Indonesia harus selalu mengedepankan kebijakan luar negeri bebas aktif.
"Namun bila dalam kenyataannya terjadi persinggungan dengan kepentingan Amerika Serikat ini dimungkinkan tentu saja kerangka kita adalah Indonesia mau bukan tekanan dari Amerika Serikat. Bukan tekanan dari Israel," kata Teuku dalam tayangan Metro Hari Ini, Metro TV, Kamis, 10 April 2025.
Teuku mengungkap ide relokasi warga Gaza ini awalnya dimuat di harian Haaretz sekitar dua bulan lalu. Menurutnya, ide ini selalu saut-menyaut dengan ide-ide Amerika Serikat dan Israel.
"Dalam pandangan saya hendaknya statement presiden ini memiliki framework melalui landasan hukum. Jadi tidak hanya kita terjebak dengan sebuah statement tanpa memahami filsafat di belakangnya," ungkapnya.
Baca juga: Istana Jelaskan Maksud Rencana Presiden Prabowo Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia |