Menerka Pesan Jokowi untuk Partai Koalisi

Pengamat Politik CSIS, Arya Fernandes menilai Presiden Jokowi masih mencoba sejumlah eksperimen politik menjelang penetapan bacapres dan bacawapres yang akan didaftarkan oleh gabungan partai politik ke KPU.

Dalam pertemuan enam ketua umum partai politik sebelumnya dengan Presiden Jokowi di Istana Presiden, Jakarta. 

"Jadi sejumlah eksperimen politik itu saya kira masih terus dilakukan presiden untuk memastikan dan kira-kira mengukur eksperimen mana yang akan bisa dilakukan dengan baik, dari sisi pilpres saya kira akan kompetitif. Di mana dalam banyak survei ditemukan bahwa jarak antara satu calon dengan calon lainnya sangat ketat sehingga diprediksi akan terjadi dua putaran bila diikuti tiga pasang," ujar Arya Fernandes.

Arya menambahkan ada dua skenario yang tengah diupayakan oleh 6 partai koalisi, yakni mendorong agar terjadi dua pasang dan presiden ingin mempunyai kontrol serta pengaruh dalam proses nominasi capres dan cawapres.

"Dalam perhitungan saya sepertinya estimasi saya agak sulit untuk kadidasi nanti hanya diikuti oleh dua pasang capres dan cawapres karena mengingat adanya kebutuhan strategis masing-masing calon dan masing-masing partai untuk memungkinkan capres atau kadernya bisa maju," ujar Arya Fernandes.

"Dalam situasi ini kita agak sulit membayangkan Pak Ganjar akan berpasangan dengan Pak Prabowo karena ada kebutuhan di masing-masing partai dan masing-masing kandidat untuk bisa maju dalam pemilihan nanti," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengadakan silaturahmi bersama enam ketua umum partai politik
di Istana Presiden Jakarta, Selasa (2/5/2023). Pertemuan silaturahmi lebaran ini dihadiri oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, PPP, PAN, Golkar, Gerindra dan PKB.