Polres Indramayu melakukan pengamanan khusus mengamankan aksi unjuk rasa dari aliansi santri Indonesia di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun. Sebanyak 600 personil akan diturunkan.
Petugas yang melakukan pemetaan menyekat empat titik akses jalan menuju gerbang utama Ponpes Al-Zaytun. Kemudian petugas kepolisian memasang kawat berduri di pintu masuk utama Ponpes Al-Zaytun.
Untuk mencegah warga di luar masa aksi yang mendekati gerbang, petugas melakukan penyekatan di empat titik yang tersebar di bagian utara barat dan perempatan Gantar mengarah ke pintu utara dan selatan Ponpes Al-Zaytun.
"Upaya penyekatan ini untuk mengantisipasi masa-masa yang memang tidak tergabung di dalam masa unjuk rasa," kata Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar, Kamis, 6 Juli 2023.
"Jadi kita mendeteksi untuk mengantisipasi supaya tidak ada masa cair yang kita sebut yang bergabung dengan masayang ada di sini makanya kita lakukan upaya untuk melakukan deteksi dan selektif terhadap masa ya atau masyarakat yang datang ke lokasi area," katanya.
Aksi kali ini menjadi aksi yang ketiga kalinya menuntut penyelesaian dugaan penistaan agama di Pondok Pesantren Al-Zaytun. Namun, massa pendukung Al-Zaytun tidak terlihat di depan pintu masuk Pondok Pesantren Al-Zaytun.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang sempat terlihat mendatangi gerbang pondok pesantrennya untuk berterima kasih kepada pihak kepolisian. Saat ditanya awak media, Panji enggan berkomentar dan hanya mengacungkan jempol.
