Misi kemanusiaan Komite Freedom Flotilla Coalition (FFC) untuk memberikan bantuan kepada warga Gaza, Palestina, ditunda. Meskipun ditunda, jumlah peserta Misi Kemanusiaan Menembus Blokade Gaza ini terus bertambah.
Dalam misi ini, beberapa kali terjadi penundaan keberangkatan karena melihat situasi keamanan di kawasan Laut Mediterania dan kesiapan kapal. Hal ini juga menyebabkan beberapa orang mengundurkan diri.
Berdasarkan informasi, saat ini di kawasan Laut Mediterania ada 30 kapal dari Israel dan sekutunya, Amerika dan Inggris yang mencoba mencegah keberangkatan tim kemanusiaan Freedom Flotilla Coalition (FCC) ke Gaza. Meski begitu, Misi Kemanusiaan Menembus Blokade Gaza ini akan tetap dilaksanakan.
Sekitar 100 jurnalis dari 37 negara dijadwalkan akan mengikuti misi kemanusiaan Gaza bertajuk 'Break the Siege' Freedom Flotilla. Para jurnalis akan berlayar dari Turki menuju ke Gaza.
Ratusan jurnalis mancanegara dari Amerika, Eropa, Asia, hingga Afrika telah berkumpul di Istanbul, Turki, sejak 10 April 2024. Metro TV dari Indonesia turut bergabung di antara jurnalis dari berbagai media. Mulai dari media televisi, cetak, online, dan radio, akan ikut berlayar dalam Misi Kemanusiaan Menembus Blokade Gaza.
Saat ini, para jurnalis sedang menunggu untuk diberangkatkan bersama dengan ribuan aktivis, relawan, dokter, pengacara, dan para tokoh kemanusiaan.
Para jurnalis ini akan dibagi dalam dua pemberangkatan kapal. Sebagian besar jurnalis ditempatkan di Kapal Akdeniz dan sebagian lainnya di Kapal Anadolu bersama dengan perwakilan misi kemanusiaan dari 37 negara.
Jelang keberangkatan, tim kemanusiaan Freedom Flotilla Coalition (FCC) dilatih keselamatan dalam pelayaran untuk berjaga-jaga terhadap serangan Israel di atas kapal. Paling lambat, mereka akan diberangkatkan pada 24 April 2024.