Thomas Lembong Sebut OSS Super Gimik

27 January 2024 17:45

Jakarta: Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyebut Online Single Submission (OSS) sebagai gimik yang luar biasa. Dia mengungkapkan itu merespons kritikan kepadanya yang dinilai tak mampu menuntaskan OSS.

"Saya cerita sedikit ya. OSS itu sebetulnya super gimik," ujar Tom Lembong, biasa dia disapa, dalam program Prime Time News Metro TV, Sabtu, 27 Januari 2024.

Tom mempertegas bahwa OSS sebagai jilatan yang luar biasa kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jilatan itu dilontarkan oleh seorang pejabat senior di dalam pemerintahan Jokowi.

"Sangking seniornya saya tidak bisa membantah," ujarnya.

Tujuan dibentuknya OSS adalah mempermudah terbitnya perizinan investasi dan mengintegrasikannya dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah dengan sistem digitalisasi. Sebetulnya semangat itu bagus. Namun ide yang ditawarkan sangat tidak logis.

"Janjinya adalah kalau bisa menurunkan waktu penerbitan izin dari tujuh hari menjadi empat jam, kenapa enggak bisa diturun lagi dari empat jam menjadi lima menit. Itu kan sebuah ide yang sangat konyol," ujar Mantan Menteri Perdagangan itu.
 

Baca: Tom Lembong Jawab Tudingan 'Warisan' Investasi Mangkrak

Penerbitan izin hanya lima menit dinilainya terlalu ekstrem. Risikonya sangat besar. Jika memang harus dikerjakan, tidak bisa dalam waktu singkat.

"Jadi pak Presiden (Jokowi), para menteri, dan saya (saat menjabat Kepala BKPM) meluncurkan OSS itu pada 2018. Saya selesai menjabat 2019. Ya enggak mungkin selesai dalam satu tahun lah," kata Tom.

Sekitar lima tahun berlalu setelah melepas jabatan Kepala BKPM, Tom mengaku masih mendapatkan kabar mengenai OSS. Para investor curhat kepadanya mengungkapkan bahwa OSS masih sangat berantakan.

Co-Captain 2 Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) itu tidak ingin menyalahkan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia setelah mendengar kabar tersebut. Sebab, anggaran yang disediakan untuk memaksimalkan OSS juga terbilang kecil.

Bahlil pernah mengeluhkan soal anggaran kecil. Bahlil mengatakan OSS hanya dibangun dengan anggaran Rp30 miliar. Nilai anggaran tersebut tidak cukup untuk memaksimalkan pelayanan OSS. Sementara ekspektasinya sangat besar.

"Saya setuju dengan itu ya. Jadi memang pemerintah tidak pernah menganggarkan OSS dengan serius," ucap Tom Lembong.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Bahlil menyentil Tom Lembong. Mereka kompak menyebut Tom Lembong tidak mampu menuntaskan OSS.

"Anda kan ditugaskan untuk OSS. Saya ingat betul itu bagaimana Anda curhat ke saya. Tapi itu kan sampai Anda meninggalkan kabinet tidak pernah selesai," ungkap Luhut .

Sementara Bahlil menyebut OSS berpolemik karena pemimpin BKPM terdahulu menolak keberadaan OSS. Ketika dirinya menjabat, OSS berhasil ditangani dengan baik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)