Usai Pemilu Beras Mahal, Pemerintah Tidak Kawal?

20 February 2024 21:12

Berbagai langkah pemerintah untuk mengatasi defisit beras dinilai mubazir dan salah arah, sebab bersifat jangka pendek. Termasuk, pembangunan food estate di sejumlah daerah, salah satunya di Kalimantan yang tidak ada hasil. 

Impor beras ditambah, bansos juga membengkak. Food estate digencarkan, meski tidak ada hasil. Berbagai langkah jangka pendek itu nyatanya tidak bisa menekan harga beras yang kian melonjak.

Lima hari pasca Pemilu, harga beras premium tembus Rp19 ribu per kilogram. Sementara itu, beras medium melambung di kisaran Rp15-16 ribu per kilogram. 

Kenaikan harga beras itu disebut tidak lain salah satunya akibat program bansos, yang dirapel di awal Februari sebelum pencoblosan Pemilu. Presiden Jokowi langsung membantahnya. 

"Tidak ada sama sekali dengan bantuan pangan beras. Tidak ada hubungannya sama sekali." kata Presiden Jokowi saat meninjau langsung Pasar Induk Beras Cipinang. 

Program bansos tersebut banyak disorot, karena dinilai hanya untuk memenuhi hasrat politik Jokowi dalam memenangkan Prabowo-Gibran

Selain soal bansos, sejumlah pakar menyoroti langkah instan impor beras yang diam-diam menjadi skenario pemerintah. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)