Ketahanan siber Indonesia kerap menjadi target serangan. Masyarakat semakin biasa mendengar kabar data bocor atau diretas.
Mantan peretas atau mantan hacker yang juga merupakan pendiri dari Siber-Tren-ID, Putra Aji Adhari mengatakan, masalah ketahanan siber adalah sumber daya manusianya (SDM). Mereka tidak mempunyai kapasitas yang memumpuni.
Terkait lumpuhnya
Pusat Data Nasional (PDN), Putra menyimpulkan PDN masih sangat kurang dan perlu ditingkatkan. Terlebih jenis ransomware yang menyerang PDN adalah jenis baru.
"Ini adalah salah satu ransomware yang baru juga, yaitu Brain Chiper. Dia menggunakan dua metode untuk data sensitif. Untuk tekniknya pun dia menggunakan teknik initial acces broker atau salah satunya tekniknya pishing," ujar Putra, Kamis, 27 Juni 2024.
Menurutnya, pemerintah perlu fokus mengedukasi garda terdepan perlindungan data negara. Terutama dalam meningkatkan kapasitas SDM-nya.
"Kita jangan terlalu fokus ke sistemnya, tapi juga fokus juga ke orangnya. Karena justru salah satu celahnya bukan dari sistem saja, tapi dari orangnya yang perlu diedukasi. Orang (SDM) yang masih kurang edukasi itu berpotensi menjadi celah," ungkap Putra.