14 October 2023 14:31
Juru Bicara Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tarik Jasarevis mengatakan, mustahil mengungsikan pasien rumah sakit yang rentan dari Gaza. Pernyataan itu disampaikan sebagai kritik terhadap militer Israel yang memerintahkan warga sipil pindah ke selatan Gaza dalam kurun waktu 24 jam.
"Dengan serangan udara yang terus berlanjut, warga sipil tidak punya tempat aman lagi untuk pergi. Kementerian Kesehatan Palestina telah memberi tahu WHO bahwa tidak mungkin mengevakuasi pasien rumah sakit yang rentan dari utara Gaza," ucap Jubir WHO Tarik Jasarevis dalam siaran pers.
Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga mendesak Israel untuk membatalkan seruannya agar 1,1 juta penduduk Gaza utara, Palestina pindah ke wilayah selatan dalam waktu 24 jam. Perintah itu diutarakan di tengah pengeboman besar-besaran sebagai pembalasan atas serangan Hamas.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa menganggap gerakan seperti itu tidak mungkin terjadi tanpa konsekuensi kemanusiaan yang buruk,” kata Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, pada hari Kamis.
“PBB sangat memohon agar perintah semacam itu, jika memang benar, dibatalkan, untuk menghindari hal yang dapat mengubah situasi yang sudah menjadi tragedi menjadi situasi yang membawa malapetaka,” imbuh Dujarric, seperti dikutip AFP, Jumat 13 Oktober 2023.
Tentara Israel mengatakan pihaknya telah menyerukan seluruh penduduk Kota Gaza untuk meninggalkan rumah mereka dan menuju ke selatan wilayah tersebut "demi keselamatan mereka".
“IDF (Pasukan Pertahanan Israel) menyerukan evakuasi seluruh warga sipil Kota Gaza dari rumah mereka ke arah selatan demi keselamatan dan perlindungan mereka sendiri dan pindah ke daerah selatan Wadi Gaza seperti yang ditunjukkan pada peta,” kata pihak Israel dalam sebuah pernyataan.
Jutaan warga Palestina saat ini mengevakuasi diri ke kawasan selatan Gaza usai ancaman gempuran darat oleh tentara Israel dikabarkan berlanjut.
Visual udara menggambarkan warga Palestina yang mulai meninggalkan Gaza utara menuju kawasan selatan. Warga Palestina mengendarai mobil, truk, dan kereta keledai dengan membawa serta selimut dan harta benda mereka.
Serangan Israel yang tak henti-hentinya selama seminggu terakhir telah meratakan sebagian besar permukiman di Gaza, terganggunya pasokan pangan, obat-obatan, dan pemutusan aliran listrik.