9 January 2024 21:15
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan kembali menyinggung soal proyek Food Estate yang melibatkan Kementerian Pertahanan. Anies menilai lebih baik pemerintah fokus memberikan anggaran untuk petani dibandingkan untuk Food Estate.
"Ini (menjadi) contoh ketika alokasi anggaran diberikan untuk petani melalui pupuknya, melalui dukungan-dukungan yang lain, itu jauh lebih optimal daripada kita membangun sebuah Food Estate," hal ini disampaikan Anies saat bertemu warga di acara desak Anies di Provinsi Gorontalo, Senin 9 Januari 2024.
Dengan dukungan pemerintah,Anies yakin petani mampu memproduksi secara maksimal. Anies menambahkan alokasi anggaran diberikan kepada petani melalui pupuk dan dukungan lain yang lebih optimal sehingga ketahanan pangan dapat terjadi
"Tidak perlu pakai Food Estate di sini, petani-petani membangun singkong dan berhasil," jelas Anies.
Anies melihat besarnya panen singkong di Gorontalo karena kesuksesan petani, bukan karena program Food Estate.
"Kami berharap bisa membawa pesan dari Gorontalo untuk seluruh Indonesia, tidak perlu Food Estate, tapi biarkan para petani didukung dan mereka akan bisa berproduksi yang baik untuk kebutuhan kita," tambahnya.
Anies Baswedan kembali mengatakan contract farming sebagai jawaban ketahanan pangan. Anies mengatakan contract farming lebih menguntungkan petani di daerah daripada program food estate.
Melalui kontrak, petani dan pembeli bisa menentukan range harga penjualan gabah. Sehingga, petani tidak perlu khawatir gabahnya tidak akan terjual. Pembeli pun merasa aman karena akan mendapatkan pasokan gabah.
Program serupa, kata Anies, pernah diterapkan di Jakarta. Mengingat wilayah Jakarta tidak bisa memproduksi beras sendiri.
"Jadi Kami percaya dengan pola contract farming ini InsyaAllah bisa Kami lakukan juga di Gorontalo, sehingga petani di Gorontalo punya rasa tenang atas produk pertaniannya," jelas Anies Baswedan yang langsung diaminkan petani yang hadir.