Anies Ungkap Makna Undang Ayah Harun Al Rasyid di Debat Capres

Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengungkap apa tujuannya mengundang ayah salah satu pendukung Prabowo, Harun Al Rasyid, yang penyebab meninggalnya belum terungkap dalam debat capres.

"Dalam debat saya sampaikan ada ayah Harun Al Rasyid. (Harun) meninggal karena bagian jadi pendukung Pak Prabowo saat protes hasil pilpres, tapi sesudah itu tidak ada penyelesaian apapun," kata Anies di Pekanbaru, Riau, Rabu, 13 Desember 2023.

Anies mengatakan orang tua Harun tidak pernah mengerti apa yang sesungguhnya terjadi terhadap anaknya, karena tidak adanya keadilan dan proses hukum

Dalam debat perdana calon presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU), calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan membawa ayah dari Harun Al Rasyid, seorang pendukung Prabowo Subianto yang meninggal dunia saat memprotes hasil pemilihan presiden 2019. 

Anies menyebut kematian Harun sampai saat ini tidak ada kejelasan sehingga Ia bertanya kepada publik, apakah situasi ini akan diteruskan. Anies mengungkap orang tua Harun tidak pernah mengerti apa yang sesungguhnya terjadi terhadap anaknya, sebab tidak ada keadilan dan proses hukumnya.

"Ini contoh bagian dari perubahan yang ingin dibawa. Bila ada peristiwa, ada ketegasan hukum," tegas dia.

Anies mengatakan ada empat pengujung yang mesti dipastikan. Pertama, yakni keadilan melalui tindakan hukum yang tuntas.

"Kedua, harus ada kebenaran soal apa yang sesungguhnya terjadi dan bagi keluarga ini penting karena mereka tidak tahu. Tahunya anaknya sudah meninggal," ujar dia.

Anies menyebut pengujung ketiga ialah adanya kompensasi bagi keluarga korban. Sedangkan pengujung keempat adalah jaminan bahwa peristiwa itu tidak akan terulang lagi.

"Salah satu masalah yang kita saksikan di masyarakat adalah korban-korban kekerasan yang tidak pernah mendapatkan pengujungnya," papar dia.

Ini merupakan salah satu contoh penanganan kasus hak asasi manusia yang belum dituntaskan. Anies bersama cawapres Muhaimin Iskandar pun mendedikasikan diri untuk berkomitmen menegakkan hukum bagi siapa saja, tidak akan memandang bulu termasuk bagi aparatur sipil negara, TNI hingga Polri.