22 June 2023 20:50
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang memeriksa barisan simpatisan Al-Zaytun yang telah bersiap sejak Kamis (22/6/2023) pagi, untuk menunggu masa demonstrasi.
Dari balik-balik kawat berduri yang telah dipasang, Panji Gumilang berjalan santai menyapa simpatisan yang menyambut kehadirannya sambil mengacungkan jempol. Terlihat pula pasukan anjing penjaga milik Al-Zaytun yang juga disiagakan dalam menghadapi demonstrasi.
Tak berselang lama, Panji Gumilang meninggalkan barisan sifat nisan dan masuk ke dalam area Ponpes tanpa memberikan komentar.
Pada tengah hari, masa demonstran mulai memadati area depan Ponpes Al-Zaytun. Masa yang berasal dari berbagai ormas Indramayu menuntut untuk bertemu pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang.
Sempat terjadi aksi saling dorong antara massa pendemo dengan polisi yang sudah bersiaga di lokasi. Massa menuntut untuk dapat maju ke depan gerbang Ponpes Al-Zaytun dan bertemu Panji Gumilang. Namun aparat menghalanginya.
Kapolres Indramayu, AKBP Fahri Siregar mengajak koordinator aksi forum Dharma Ayu untuk melakukan mediasi dan negosiasi. Akhirnya setelah melakukan aksi kurang lebih selama 3 jam, massa membubarkan diri.
Aksi massa kali ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya aksi serupa dilakukan warga Indramayu yang tergabung dalam Forum Indramayu Menggugat (FIM) pada Kamis pekan lalu.
Warga geram dengan berbagai kontroversi dan dugaan penyimpangan agama yang dilakukan Pesantren Al-Zaytun. Kecaman dan penolakan terhadap eksistensi Pesantren Al-Zaytun juga terjadi di sejumlah tempat.
Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Indramayu secara tegas menyebut ajaran di Pondok Pesantren Al-Zaytun sudah sangat menyimpang. Warga pun diminta untuk tidak ikut pendidikan di pondok pesantren pimpinan Panji Gumilang tersebut. Hal itu disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Indramayu KH Moh Syatori menyikapi kegaduhan masyarakat soal pondok pesantren yang berada di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Gantar, itu.
Sementara itu Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) Jawa Barat mengatakan ajaran yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Zaytun Kabupaten Indramayu menyimpang dari ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah.
PWNU Jawa Barat meminta pemerintah untuk turun tangan bersama dalam mengatasi problematika akidah yang terjadi di pondok pesantren yang dipimpin Panji Gumilang tersebut.
Hasil keputusan dan kesepakatan bersama soal Pondok Pesantren Al-Zaytun dilaksanakan oleh Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Nahdlatul Ulama provinsi Jawa Barat yang digelar di Pondok Pesantren Hidayatuttholibiin Indramayu.
Sementara itu Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I) mendesak pemerintah untuk segera menutup Pondok Pesantren Al-Zaytun. Hal tersebut diungkap ketua MP3I Pusat, KH Muhammad Zaim Ahmad Ma'shoem.