Udara Buruk Jakarta, Sampai Kapan?

Kualitas Udara di Jakarta yang memburuk akibat polusi terus menjadi perbincangan publik. Polusi udara menjadi ancaman kesehatan utama bagi lebih dari 10,5 juta penduduk Jakarta.

Ada 8 kota di Indonesia dengan polusi udara tertinggi, salah satunya yang tertinggi yakni Tangerang Selatan menjadi kota dengan polusi udara terburuk. Hal itu terlihat dalam perhitungan indeks kualitas udara mencapai 179 poin. Posisinya diikuti oleh Tangerang di level 161, Mempawah Kalbar, dan Serang masing-masing memiliki kualitas terburuk di level 158 dan 157. Sementara itu, polusi udara di Jakarta berada di urutan selanjutnya dengan indeks kualitas udara 156 poin. 

Sebelumnya banyak yang menuding PLTU berbasis batu bara sebagai penyebab buruknya kualitas udara di Kota Jakarta dan sekitarnya. Namun, sektor transportasi berkontribusi sebesar 44?ri penggunaan bahan bakar di Jakarta, industri energi 31 persen, manufaktur industri 10 persen, sektor perumahan 14 persen dan komersial 1 persen. 

Dishub DKI Jakarta mengungkapkan indeks kemacetan DKI Jakarta naik ke peringkat 29 kota termacet di dunia. Padahal sebelunya menurut riset Tom-Tom Internasional, Jakarta sebelunya menduduki peringkat ke-46. 

Tingginya volume kendaraan di Jakarta bisa dibilang menjadi salah satu faktor penyebab kualitas udara yang buruk di ibu kota. Polda Metro Jaya menyatakan tingkat kemacetan di Jakarta telah melampaui batas ideal di 53 persen. 

Presiden Jokowi secara khusus memberi perhatian pada polusi udara di Jakarta dan sekitarnya dengan memimpin ratas Senin pekan lalu. Presiden kemudian memerintahkan jajarannya mengambil langkah jangka pendek dan jangka panjang mulai dari rekayasa cuaca sampai penguatan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. 

Jika tidak tepat sasaran, dampak polusi ini akan semakin berbahaya bagi kesehatan warga. Usia hidup penduduk bisa berkurang. Dalam 10 tahun terakhir, terjadi peningkatan polutan halus di udara Jakarta dan sekitarnya meningkat hingga 30 persen. Dengan kondisi ini usia harapan hidup penduduk Jakarta bisa berkurang 2,6 tahun.