Luhur Hertanto • 22 August 2022 16:21
Hasil autopsi ulang terhadap jasad Brigadir J memastikan bahwa tidak ada luka-luka bekas kekerasan selain yang diakibatkan tembakan senjata api. Kesimpulan ini membantah kecurigaan pihak keluarga Brigadir J yang mengaku mendapati tanda penganiayaan selain luka tembak.
"Sesuai hasil pemeriksaan pada saat autopsi termasuk penunjang dan mikroskopik tidak ada luka-luka di tubuhnya selain akibat kekerasan senjata api," kata ketua tim gabunngan dokter forensik dr. Ade Firmansyah Sugiharto di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (22/8/2022) sore.
Tim menemukan ada lima luka tembak yang menandakan tempat masuknya peluru ke dalam tubuh Brigadir J. Ada empat luka tembak yang menandakan tempat keluarnya peluru menembus badan ajudan istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo tersebut.
Berdasar temuan tersebut tim forensik mengidentifikasi arah masuknya anak peluru serta lintasan keluar dari tubuh korban. Luka patah tulang bagian jari kelingking dan jari manis tangan kiri Brigadir J, diduga akibat terjangan peluru yang keluar menembus tubuh.
"Pada autopsi kedua ini luka-luka masih terlihat jelas dan masih bisa teridentifikasi. Baik luka tembak masuk, maupun luka tembak keluar," jelas dr. Ade yang menegaskan bahwa tim dokter bekerja sangat independen.