Zein Zahiratul Fauziyyah • 28 November 2025 10:26
Jakarta: Banyak orang pernah mengalami kondisi tubuh terasa sangat lelah meski seharian hampir tidak melakukan aktivitas berarti. Fenomena ini sering dianggap sepele, tetapi sebenarnya memiliki penjelasan biologis dan psikologis yang kuat. Rasa lelah tanpa aktivitas fisik bukan berarti tidak ada penyebabnya. Justru, ada sejumlah faktor yang bekerja “di balik layar” dan memengaruhi energi tubuh.
Sobat MTVN Lens, kali ini kita akan mengulas penyebab paling umum, berdasarkan penjelasan ilmiah dari lembaga kesehatan internasional seperti World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang telah lama mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi kelelahan fisik maupun mental.
1. Kelelahan Mental dan Stres Kronis
WHO menyebutkan bahwa
stres emosional dan mental dapat memengaruhi kondisi fisik seseorang secara signifikan. Saat otak bekerja terlalu keras, baik karena overthinking, kekhawatiran berlebihan, maupun beban pekerjaan yang tidak terlihat, tubuh memproduksi hormon stres seperti kortisol. Produksi hormon ini dalam jangka panjang dapat membuat tubuh terasa berat, tidak bersemangat, dan cepat lelah meski tidak bergerak banyak.
Studi-studi psikologi modern juga menegaskan bahwa beban kognitif tinggi menguras energi hampir sama besarnya dengan aktivitas fisik ringan.
2. Kurang Bergerak Menurunkan Energi Tubuh
CDC menjelaskan bahwa kurangnya aktivitas fisik justru membuat tubuh makin cepat lelah. Ketika tubuh terlalu pasif, sirkulasi darah melambat, suplai oksigen ke otot berkurang, dan metabolisme energi menurun. Kondisi ini memicu rasa lemas, pusing, dan sulit fokus.
Fenomena ini sering disebut sebagai sedentary fatigue, yaitu kelelahan akibat gaya hidup terlalu pasif.
3. Kualitas Tidur Buruk Meski Tidur Panjang
Rasa lelah tidak selalu berasal dari kurang tidur, tetapi justru dari kualitas tidur yang rendah. WHO menyebut bahwa tidur tidak nyenyak, sering terbangun, tidur terlalu larut, atau
ritme sirkadian yang kacau dapat mengacaukan proses pemulihan tubuh.
Akibatnya, meski seseorang tidur 7–9 jam, tubuh tetap bangun dalam keadaan berat dan capek.
4. Paparan Layar Berlebihan Menguras Energi Mental
Penggunaan layar dalam waktu lama menyebabkan kelelahan mata, stres kognitif, dan stimulasi berlebihan pada otak. Paparan cahaya biru yang intens juga mengganggu hormon melatonin yang mengatur tidur.
Lembaga kesehatan seperti CDC telah mengaitkan screen time berlebihan dengan meningkatnya risiko kelelahan, kecemasan, dan gangguan tidur.
5. Dehidrasi Ringan Menyebabkan Tubuh Cepat Lelah
Tubuh terdiri dari lebih dari 50 persen air, sehingga kekurangan cairan sedikit saja dapat memengaruhi performa tubuh. Dehidrasi ringan membuat darah lebih kental, sehingga jantung bekerja lebih keras untuk memompa oksigen ke seluruh tubuh.
WHO menekankan bahwa dehidrasi adalah salah satu faktor utama kelelahan yang sering tidak disadari, terutama pada orang yang jarang minum air selama bekerja atau aktivitas santai.
Sobat
MTVN Lens, rasa lelah meski tidak melakukan aktivitas berat bukanlah hal aneh. Sebaliknya, kondisi ini merupakan sinyal tubuh bahwa ada faktor internal yang perlu diperbaiki—mulai dari kesehatan mental, pola tidur, gaya hidup pasif, hingga kebutuhan cairan harian.
Memahami penyebabnya dapat membantu kita mengelola energi lebih baik, meningkatkan kewaspadaan tubuh, dan menjaga produktivitas sehari-hari.
Jangan lupa saksikan
MTVN Lens lainnya hanya di
Metrotvnews.com.