Kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat, menandai kembalinya kepemimpinan tertinggi Indonesia ke panggung dunia setelah satu dekade. Agenda utama yang akan dibawa Presiden diperkirakan berfokus pada dorongan kuat untuk kemerdekaan Palestina serta seruan reformasi tata kelola global.
Sidang Majelis Umum PBB kali ini memiliki arti penting, salah satunya dengan akan digelarnya Konvensi Solusi Dua Negara (Two-State Solution) pada Senin, 22 September. Momentum ini dinilai sangat krusial, menyusul hasil pemungutan suara pada Agustus lalu di mana 142 negara anggota PBB telah menyatakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Dukungan internasional diperkirakan akan semakin menguat, dengan sinyal dari negara-negara besar seperti Perancis dan Inggris yang diisukan akan turut mengakui
Palestina sebagai negara.
Presiden Prabowo dijadwalkan akan menyampaikan pidato dalam sesi Debat Umum pada 23 September. Presiden diperkirakan akan kembali menegaskan sikap tegas Indonesia dalam mendukung Palestina.
Selain isu Palestina, delegasi Indonesia juga akan aktif dalam beberapa agenda strategis lainnya. Bertepatan dengan peringatan 80 tahun PBB, Indonesia akan kembali menyuarakan pentingnya reformasi sistem multilateral agar PBB dapat terus relevan dalam menjawab tantangan global, terutama bagi negara-negara berkembang.
Topik-topik lain yang akan menjadi perhatian Indonesia antara lain pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), perubahan iklim, pemberdayaan perempuan, dan penghapusan senjata nuklir.
Sejumlah pertemuan bilateral juga telah dijadwalkan, salah satunya antara Presiden Prabowo dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Streaming