Mantan Buruh Sritex Berjuang Dapatkan Haknya Setelah Kena PHK

1 May 2025 15:05

Peringatan Hari Buruh menjadi momen penting untuk memperjuangkan hak dan kesempatan bagi tiap buruh untuk mendapatkan pekerjaan dan pengupahan yang layak. Salah satunya bagi mantan buruh Sritex yang masih berjuang mendapatkan hak pasca-pemutusan hubungan kerja (PHK) dan belum mendapatkan pekerjaan hingga kini.

Sumardi adalah satu dari 10 ribu buruh Sritex yang terdampak PHK. Hingga kini, dirinya masih menganggur. 

Sehari-hari, ia mengisi waktu luang dengan membersihkan rumah dan motor kesayangannya di kawasan Jetis, Sukoharjo, Jawa Tengah. Sembari berharap hak-haknya pasca di PHK segera dipenuhi. Mulai dari jaminan kehilangan pekerjaan, THR, hingga pesangon.

"Saya berharap THR dan pesangon supaya cepat cair," ucap Sumardi, dikutip dari tayangan Metro Siang, Metro TV, Kamis, 1 Mei 2025.

Untuk memenuhi kebutuhan harian, dirinya mengandalkan pemasukan dari sang istri yang hanya buruh rabutan di pasar tradisional dengan upah sekitar Rp900 ribu. Dirinya berharap keadaan bisa membaik dan bisa bangkit untuk bekerja kembali seperti dulu.
 

Baca juga: Pemkab Sukoharjo Berharap Sritex Beroperasi Lagi dengan Investor Baru

Sementara itu, Nurhayanto sudah diberitahu oleh perusahaan tepatnya bekerja, yakni PT Yamaha Indonesia di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur, bahwa masa kerjanya akan selesai Desember mendatang. Dirinya mengaku cemas akan nasibnya setelah tak lagi dipekerjakan nanti di Yamaha akhir tahun ini. Padahal, ia sudah bekerja selama 25 tahun sejak tahun 2000. 

Dirinya mengaku telah menyampaikan keluh kesah langsung kepada Menteri Ketenagakerjaan Yassierli. Ia juga jauh-jauh datang ke Monas pada peringatan Hari Buruh untuk ikut memperjuangkan nasibnya. 

"Yamaha sendiri pabriknya itu beritikad baik memberikan pesangon, lalu mereka memberikan sertifikasi atau pelatihan-pelatihan pekerja kepada mereka yang terdampak. Tetapi bagi kami para pekerja karena usia kami itu rentangnya bermacam-macam. Ada yang masih muda, ada yang sudah paruh baya. Saya sendiri sudah usia 44 tahun, sudah 45 tahun menginginkannya mutasi. Untuk mutasi sendiri atau dipindahkan ke perusahaan-perusahaan masih milik Yamaha itu belum ada," ungkap Nurhayanto.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)