Cimahi: Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan melakukan investigasi menyeluruh terhadap RSUD Cibabat, Cimahi, menyusul dugaan penanganan lamban terhadap pasien BPJS yang berujung kematian. Insiden ini viral setelah beredar video keluarga pasien memprotes tindakan perawat yang dinilai tidak serius menangani kondisi kritis pasien.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk mengatasi dugaan malpraktik tersebut. Ia mengatakan bahwa Pemprov Jabar sudah mengekuarkan Surat Edaran (SE) Gubernur kepada seluruh direktur rumah sakit di Jabar.
"Kita akan investigasi tuntas. Tidak boleh ada pasien yang tidak terlayani. Jika terbukti ada kelalaian, kita akan beri sanksi tegas kepada direktur rumah sakit," ujarnya Dedi, dikutip dari
Headline News, Metro TV, Jumat, 4 Juli 2025.
Pemprov Jabar mengingatkan seluruh rumah sakit di wilayahnya untuk mematuhi SE Gubernur tentang kewajiban pelayanan maksimal bagi semua pasien, termasuk peserta BPJS. Kasus ini menjadi sorotan publik di tengah upaya pemerintah meningkatkan kualitas layanan kesehatan dasar.
Sebelumnya, video singkat menayangkan kemarahan keluarga pasien soal pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cimahi beredar di media sosial. Dalam video tersebut, pihak keluarga merasa tenaga kesehatan menelantarkan pasien karena menggunakan fasilitas BPJS sehingga terlambat mendapat penanganan dan akhirnya meninggal.
Diketahui pasien bernama Ulfa Yulia Lestari, warga Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Sementara video itu direkam suaminya bernama Nandang.
Merespon hal itu, Direktur Utama RSUD Cibabat, Sukwanto Gamalyono membantah lambatnya penanganan pasien yang viral di media sosial tersebut. Tim tenaga kesehatan diklaim telah bertindak cepat dan profesional.
(Muhammad Adyatma Damardjati)
Streaming