Bedah Editorial MI: Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

4 July 2025 12:24

MEMBICARAKAN kekejian Israel ialah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas. Negeri Zionis itu bebas membantai siapa pun yang dikehendaki, baik anak-anak, perempuan, orang sakit, orang jompo, hingga pekerja kesehatan. 

Semua kekejian itu bisa dilakukan Israel secara membabi buta, tanpa perlu alasan, dan tanpa perlu melakukan pertanggungjawaban. Semua kekejian tanpa tepi itu bisa dilakukan Israel di depan hidung negara-negara Barat, PBB, Amerika Serikat (AS), bahkan sejumlah negara Islam yang berbatasan langsung dengan Gaza dan Israel.

Sekali lagi, dunia menyaksikan kekejian Negeri Zionis itu, Rabu (2/7), saat dr Marwan al Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, meninggal bersama istri, anak perempuannya, dan saudarinya. Itu terjadi setelah gedung apartemen kediaman mereka di Gaza Barat dibom Israel. Tubuh mereka ditemukan berkeping-keping.

Al Sultan adalah tenaga kesehatan ke-70 yang tewas akibat serangan Israel dalam 50 hari terakhir. Namun, Israel dipastikan tidak akan berhenti menyerang ahli-ahli medis dan tenaga-tenaga kesehatan di Gaza. Israel diyakini bakal terus menargetkan mereka selain tentu saja pejuang-pejuang Hamas. 

Pembunuhan terhadap Al Sultan merupakan bagian dari pola panjang penargetan sistematis terhadap tenaga kesehatan. Negeri Zionis itu sangat paham keahlian para tenaga medis itu sangat dibutuhkan untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza. 
 

Baca: Zionis Bombardir Kafe di Tepi Pantai Gaza, 39 Orang Tewas
 


Tanpa adanya ahli-ahli medis tersebut, penderitaan warga Gaza bisa dipastikan akan semakin mendalam. Dengan gugurnya Al Sultan, satu dari dua ahli jantung di Gaza, wilayah itu kini hanya memiliki seorang ahli jantung.

Rumah Sakit Indonesia sendiri sudah berulang kali menjadi target serangan brutal tentara Israel sejak mereka memulai agresi terhadap wilayah kantong itu pada 7 Oktober 2023 lalu. Fasilitas kesehatan terbesar di utara Gaza tersebut berulang kali menjadi target serangan. Terakhir, fasilitas itu diserang pada akhir Mei lalu. Serangan itu, menyebabkan kerusakan struktural parah dan menghambat layanan kesehatan warga setempat. 

Sejauh ini, serangan brutal Israel tersebut juga sudah membunuh lebih dari 56 ribu warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak. Atas kekejian Israel tersebut, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri sudah mengutuknya.

Pemerintah juga bakal terus memantau kondisi Rumah Sakit Indonesia. Namun, pemerintah jangan berhenti sampai di situ. Pemerintah Indonesia harus membawa kasus ini ke organisasi internasional seperti Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan PBB. Pemerintah Indonesia juga harus mendesak keras Israel mengakhiri genosida di Gaza.

Bukan itu saja. Pemerintah Indonesia harus bersikap tegas dengan menghentikan total semua kerja sama dengan Israel. Sejauh ini, meski tidak memiliki hubungan diplomatik, Indonesia dan Israel diketahui menjalin kerja sama di sektor perdagangan, kesehatan, militer, dan pendidikan. Bahkan ratusan warga Indonesia belajar pertanian di negeri yang dipimpin Benjamin Netanyahu  itu.

Pemerintah harus tegas. 
Kutukan terhadap kekejian Israel hanya dianggap angin lalu. Sekeras dan sekencag apa pun kutukan dan sumpah serapah terhadap Israel, tidak akan mampu menghentikan mereka tanpa desakan kuat komunitas internasional.

Maka, kolaborasi internsional mesti digencarkan. Pada saat bersamaan, upaya membantu Palestina, khususnya Gaza, jangan sampai berhenti dengan meninggalnya Marwan Al Sultan atau juga karena serangan terhadap fasilitas kesehatan Indonesia di Gaza. Jangan menyerah menghadapi kekejian Israel. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)