Dinkes Jakarta Komitmen Layani Penderita TBC Sepenuh Hati

2 December 2025 16:06

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyebut pihaknya memastikan pasien tuberkulosis (TBC) mendapatkan pelayanan yang mudah, dekat, dan cepat. Ia memaparkan para penderita dapat mendatangi berbagai puskesmas dan klinik di Jakarta.

"Kami berupaya untuk semua masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang mudah, dekat, cepat, dan tentunya diberikan secara humanis. Salah satunya di Puskesmas Duren Sawit, salah satu dari Puskesmas yang
ada di Jakarta yang memberikan layanan untuk TBC. Teman-teman menyebutnya dengan Rumah Cinta," kata Ani dikutip dari Metro Siang, Metro TV, Selasa, 2 Desember 2025.

"Rumah Cinta punya konsep yang unik untuk layanan TBC karena dirancang one stop service gitu. Jadi layanan TBC diberikan khusus supaya tidak ikut antre dari pasien penyakit lain. Pasien dilayani mulai dari skrining, pemeriksaan, edukasi, pendampingan, dan penegakan diagnosisnya. Di atas itu juga ada laboratorium untuk memastikan diagnosisnya," sambungnya.

Sejalan dengan PHTC Presiden Prabowo mengenai pemberantasan TBC, saat ini di Jakarta sudah ada 330 puskesmas, 118 rumah sakit swasta, 53 rumah sakit pemerintahnya, dan 265 klinik swasta dengan 46 klinik pemerintah yang siap melayani TBC. Dengan jaringan ini masyarakat dapat mengakses layanan TBC lebih dekat.
 


Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit yang tidak bisa dianggap enteng. Jika tidak diobati, pengidapnya akan mengalami sesak hingga batuk berdahak secara terus-menerus.

Meski demikian, tidak sedikit pejuang TBC yang sembuh karena tidak pernah absen minum obat. Tentunya dengan dukungan keluarga.

Di pagi hari, Mariana sudah disibukkan dengan tumpukan cucian alat makan usai digunakan keluarganya tercinta. Memang ada yang tak biasa dari Mariana mencuci piring sembari pakai masker. 

Rupanya ibu dari tiga anak ini adalah pasien tuberkulosis (TBC) sensitif obat. Mengurus keluarga dan perkara domestik pun ia jalani sembari menahan sakit.

Usai didiagnosis TBC, enam bulan setelahnya adalah waktu yang paling berharga bagi pasien TBC termasuk Mariana. Pasalnya, Mariana harus rutin minum obat.

Tapi ini bukanlah perkara mudah. Mariana mesti konsumsi empat jenis obat per hari. Jika lalai satu hari saja, pengobatan harus diulang. Maka Rifampicin, Isoniazid, Pirazidamid, dan Ethambutol menjadi kawan Mariana untuk
berjuang sembuh.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Diva Rabiah)