Melihat Kehidupan Perempuan dan Kondisi Afghanistan di Bawah Kepemimpinan Taliban

20 December 2024 20:46

Tim Metro TV melakukan perjalanan darat dari Kota Kabul menuju kota konflik, Kandahar. Di kanan dan kiri jalan banyak terlihat gurun dan tanah merah, sesekali terlihat bangunan rumah.

Perjalanan darat kali ini memang bukan sekedar perjalanan biasa. Di beberapa titik terlihat pengamanan, penjagaan, mengecek kendaraan yang melintas, termasuk kendaraan yang ditumpangi Metro TV. 

Sesekali tim Metro TV juga harus menyerahkan paspor ke petugas keamanan di jalanan dan mereka menanyakan tujuan Tim Metro TV ke Kandahar dan Herat.

"Dari Kabul menuju Kandahar kita tempuh dalam 14 jam perjalanan dan melewati lebih daripada 16 pos pengamanan atau titik pengamanan dari Afganistan ini," ungkap jurnalis senior Metro TV, Desi Fitriani.

Sejak Taliban memimpin pemerintahan di Afghanistan, Agustus 2021 lalu, pengamanan di sejumlah wilayah Afghanistan masih terlihat di banyak titik.

Provinsi Kandahar yang menjadi kota perjuangan, kota konflik, kota pertama yang diduduki Taliban, kini terlihat seperti kota biasanya. Tetapi tembok-tembok tinggi terlihat beberapa lokasi, khususnya kantor pemerintahan.

Check point pemeriksaan kepada mereka yang melintasi jalan provinsi, juga terlihat dalam perjalanan dari Kota Kandahar menuju Kota Herat. Lebih dari 28 check point dalam perjalanan dari Kabul, Kandahar hingga Herat.
 

Baca juga: Penutupan Sekolah Keperawatan oleh Taliban Tingkatkan Krisis Kesehatan Afghanistan

Penjagaan keamanan juga terlihat di Kota Herat. Tidak hanya di perempatan jalan, aparat berpakaian sipil dengan membawa senjata AK47 juga terlihat di beberapa perempatan jalan.

Pemerintahan Taliban pun masih menerapkan pembatasan kegiatan bagi perempuan di luar rumah. Perempuan hanya diperbolehkan bersekolah hingga level enam atau setingkat SMA dan tidak diperkenakan berkuliah. Perempuan juga tidak boleh bekerja di kantor.

"Bagi mereka atau anak orang tua yang mempunyai anak perempuan yang mampu, mereka menyekolahkan anaknya ke negara tetangga ke Iran dan juga ke Turki," jelas Desi. 

Selama 3 tahun 4 bulan memimpin Afghanistan, Taliban menerapkan sebagai negara syariat Islam dengan memberlakukan pembatas kegiatan perempuan, tidak boleh keluar rumah tanpa didampingi wali. Sementara laki-laki harus memanjangkan janggut mereka.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggie Meidyana)