6 February 2024 12:55
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai kritik yang dilontarkan oleh sejumlah universitas kepada pemerintah bagian dari dinamika politik. Ma'ruf menegaskan pemerintah harus memperhatikan kritik tersebut.
"Dinamika politik apa pun pemerintah harus memperhatikan," ujar Wapres disela kunjungan kerja ke Abu Dhabi, Selasa, 6 Februari 2024.
Wapres menjelaskan sebagai bentuk perhatian, pemerintah harus mengevalusi kinerja. Khusunya, terhadap hal-hal yang menjadi sorotan publik.
"Artinya (harus) mengevaluasi dan mengambil langkah-langkah berikutnya seperti apa," jelasnya.
Wapres berharap persoalan ini dapat segera diatasi dan diselesaikan. Sehingga, tidak berkepanjangan.
"Kita harap ini bagian dinamika yang positif saja, tidak mungkin pemerintah tidak memperhatikan," ungkapnya.
Gelombang kritik untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) datang dari sivitas akademika berbagai kampuas. Aksi ini dimulai pembacaan petisi Bulaksumur oleh para guru besar Universitas Gajah Mada (UGM).
"Kami menyesalkan tindakan-tindakan menyimpang yang justru terjadi dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan bagian dari Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada," kata Guru Besar Fakultas Fakultas Psikologi, Koentjoro, di Balairung Gedung Pusat UGM, Rabu, 31 Januari 2024.
Sivitas akademika Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta turut mendesak Presiden Jokowi menghentikan tindakan melawan hukum. Di antaranya penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang dalam Pilpres 2024.
"Demokrasi Indonesia kian tergerus dan mengalami kemunduran. Kondisi ini kian diperburuk dengan gejala pudarnya sikap kenegarawanan dari Presiden RI, Joko Widodo." kata Rektor UII Prof. Fathul Wahid, Kamis, 1 Februari 2024.
Pernyataan sivitas akademika UII diberi tema Indonesia Darurat Kenegarawanan. Dalam penilaian UII, jelang pemilihan umum kekuasaan secara terang-terangan digunakan untuk mendukung kepentingan politik kubu tertentu, dengan mengerahkan sumber daya negara.
Kemudian, sejumlah Guru Besar Universitas Indonesia (UI) mengungkapkan kegelisahannya menyikapi situasi bangsa saat ini. Mereka prihatin tatanan hukum dan demokrasi hancur pada tahun pemilu.
"Kami resah dan sekaligus geram atas sikap tindak para pejabat, elit politik, dan hukum yang mengingkari sumpah jabatan mereka untuk menumpuk harta pribadi menumpuk. Kekuasaan membiarkan negara tanpa kelola dan digerus korupsi yang memuncak jelang pemilu," ujar Guru Besar UI Prof Harkristuti Harkrisnowo, Jumat, 2 Februari 2024.