NEWSTICKER

Kenaikan UMP di Tengah Ancaman Badai PHK

N/A • 21 November 2023 14:18

Di tengah desakan pekerja untuk menaikkan UMP sebesar 15 persen, namun situasi perekonomian global dan membanjirnya produk impor membuat pelaku usaha semakin tertekan. Apabila situasi tidak berubah, bukan tidak mungkin badai PHK menghantui 2024.
 
Pandemi Covid-19 memang telah usai. Namun bukan berarti situasi perekonomian sudah pulih sepenuhnya.

Secara umum, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia memang lebih tinggi dari negara-negara lain. Meski demikian, pada kuartal III pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat menurun dibanding kuartal II, hingga level 4,94 persen secara tahunan. 

Sejumlah data menunjukkan beberapa sektor masih terseok-seok. Bahkan, ambruk di tahun ini.

Di September, S&P Global merilis data Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia turun ke level 52,3, terendah dalam 4 bulan terakhir terhitung sejak Mei 2023. Data tersebut menunjukkan adanya perlambatan dalam permintaan ke sektor manufaktur yang bisa memicu penurunan profit dari suatu industri dan bisa berujung pada badai PHK.
 
Secara keseluruhan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat sejak awal tahun hingga September, jumlah kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) mencapai 42.277 orang. Jumlah ini pun ditengarai masih jauh dari kondisi sebenarnya karena Kemenaker hanya mencatat berdasarkan jumlah laporan yang masuk.

Berdasarkan laporan Bloomberg, gelombang PHK tidak hanya melanda perusahaan-perusahaan kecil saja. Tetapi juga merambah ke perusahaan besar. Di Indonesia misalnya, gelombang PHK melanda sejumlah sector, mulai dari start-up, perusahaan swasta, hingga BUMN. 
 
Apa penyebabnya? Perekonomian dunia yang juga mencatatkan perlambatan, mau tidak mau berpengaruh pada perekonomian Indonesia. Contohnya saja perlambatan ekonomi di Tiongkok yang bisa berpengaruh pada ekspor komoditas Indonesia.
 
Tidak hanya perlambatan ekonomi dunia, kondisi makin diperparah dengan membanjirnya produk impor yang dijual dengan harga super murah. Sehingga makin menghantam industri dalam negeri, khususnya sektor teksil dan produk tekstil.

Tahun politik pun tidak menjamin pulihnya sektor industri dan manufaktur di Indonesia selama kedua kondisi tersebut masih berlanjut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Silvana Febriari)

Tag

phk