Menurut pengamat sosial Devie Rahmawati, kekerasan yang dilakukan remaja tidak ada hubungannya dengan ekonomi, lebih mengarah kepada pembuktian diri. Anak muda rentan mengalami konflik karena mereka masih belum memiliki karakter yang kuat.
"Memang faktor kekerasan dari 50 tahun lalu pattern-nya di seluruh dunia kalau aktornya remaja dan pemuda bukan karena faktor ekonomi, lebih banyak karena faktor identitas. Mereka ingin membuktikan diri," ujar pengamat sosial Devie Rahmawati dalam tayangan Metro Pagi Primetime Metro TV, Sabtu (25/2/2023).
Devie Rahmawati menambahkan, dari dulu tidak ada hubungan antara kekayaan dan tingkat pendidikan dalam kekerasan antar pemuda. Apa yang dianggap hal sepele bagi orang dewasa bisa menyebabkan konflik di antara para remaja.