Kala Jokowi Makin Gencar Cawe-Cawe Pilpres 2024
N/A • 16 May 2023 10:47
Presiden Jokowi meneruskan niatnya untuk turut campur dalam urusan pilpres. Bahkan, Jokowi menegaskan akan mendorong capres dan cawapres usulan relawan ke partai-partai.
Presiden Jokowi seolah makin menegaskan dirinya sebagai pejabat publik sekaligus politikus. Hal itu seperti yang terlihat ketika hadir dalam kegiatan politik musra atau musyawarah rakyat di Istora Senayan, Jakarta, Senin (15/5/2023). Tak hanya hadir, Jokowi terlihat semakin berapi-api menyampaikan pidatonya tentang calon pemimpin masa depan.
Musra itu memang diadakan oleh kelompok relawan Jokowi. Menurutnya, itu merupakan momentum untuk menghasilkan capres dan cawapres pilihan akar rumput, ketimbang elit. Presiden juga akan membawa aspirasi musra ke partai-partai.
Ekspresi politik Jokowi di Musra ini kembali menuai kritik. Presiden kembali diingatkan untuk fokus memikirkan pemerintahan yang tinggal setahun daripada ikut campur menentukan jago dalam pilpres.
“Kita harus mengawal agar demokrasi ini menjadi milik kita semua,” ucap Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Berdasarkan kajian Pusat Studi Media dan Demokrasi, dari 15 ribu perbincangan yang terjadi di media sosial, 79,4% netizen berpendapat bahwa presiden harus bersikap netral dan tidak menggunakan Istana untuk kepentingan pribadi.
Kritik kepada Jokowi juga disampaikan oleh ekonom senior Indef, Didik J Rachbini. Didik menyebut, Indonesia adalah negara demokrasi, bukan kerajaan. Hal itu sebagai tanggapan dari motif Jokowi yang ingin mencari penerus pekerjaannya.
“Tidak perlu bersikap seperti raja yang mencari penerus pekerjaannya, semua milik warga,” tegas Didik.
Aksi politik Presiden Jokowi tentu memicu pertanyaan soal motif Jokowi sangat antusias ikut serta memengaruhi dan seolah pula ingin jadi penentu capres dan cawapres 2024.
(Heri Dwi Okta R)