Ray Rangkuti Sebut KPU Tidak Pernah Belajar dari Kesalahan

4 July 2024 21:09

Jakarta: Pengamat Politik Ray Rangkuti heran dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang kerap tersandung masalah. Dia melihat KPU seperti tidak pernah belajar dari kesalahan.

"Hampir setiap periode ya. KPU kita ini ada punya masalah. Kalau tidak diberhentikan, ada yang sampai masuk penjara," ujar Ray, Kamis, 4 Juli 2024.

Masalah yang paling terkini ialah pemecatan terhadap Ketua KPU Hasyim Asy'ari oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Hasyim terbukti melakukan tindakan asusila kepada CAT, anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Haag.
 

Baca: Pengamat Sebut Pemecatan Hasyim Asy'ari Tidak Spesial

Jika menelisik ke belakang, KPU juga pernah tersandung masalah juga. Sekitar periode 2019-2020.  Saat itu, Komisioner KPU Wahyu Setiawan ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024. Wahyu diduga menerima suap dari Politikus PDIP Harun Masiku.

"KPU pertama versi reformasi juga memakan korban ya," ujar Ray.

Ray menyindir KPU seperti sosok yang rajin belajar, namun tidak pernah naik kelas. Selalu ada saja masalah yang dihadapi.

"Saya kira pembelajarannya sudah banyak yang terjadi ini. Enggak pernah naik kelas gitu," ucapnya.

Sebelumnya, DKPP menjatuhkan sanksi berupa pemberhentian tetap alias pemecatan kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari terkait dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu (KEPP). Dia terbukti melakukan tindakan asusila kepada CAT, anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Haag.

Sanksi itu diberikan DKPP dalam sidang pembacaan putusan yang dibacakan di ruang sidang DKPP, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2024.

"Menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada teradu Hasyim Asy'ari selaku ketua merangkap anggota KPU terhitung sejak putusan ini dibacakan," kata Ketua Majelis DKPP Heddy Lugito.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)
kpu