Film 'Dirty Vote' Menuai Pro Kontra

13 February 2024 10:14

Film dokumenter terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024 'Dirty Vote' menuai pro dan kontra. Ada yang tersinggung, ada juga yang mendukung. 

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman menyebut film dokumenter 'Dirty Vote' merupakan film yang berisi fitnah dan narasi kebencian yang tidak berdasar. 

"Sebagian besar yang disampaikan dalam fil tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi yang sangat asumtif dan sangat tidak ilmiah." kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman.

Habiburokhman juga mempertanyakan kapasitas para pakar hukum yang hadir di film tersebut. 

Berbeda dengan TKN Prabowo-Gibran, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menilai, temuan yang diungkap dalam film 'Dirty Vote' merupakan sesuatu yang baru dan sesuai dengan kondisi saat ini.

Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis berpendapat, film 'Dirty Vote' bisa menjadi pengingat soal maraknya pelanggaran di Pemilu 2024. 

"Ini film yang bagus, kalau kita membaca dan ingin mngetahui unsur pelanggaran pemilu yang sudah terjadi dan potensial akan terjadi," kata Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis.

Todung menyebut, film ini memberikan pendidikan politik yang penting bagi masyarakat, dan berharap tidak ada pihak yang bereaksi berlebihan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)