2 December 2023 18:23
Jakarta: Israel menyalahkan Hamas melanggar kesepakatan gencatan senjata. Menurut Israel, hal itu ditandai dengan rentetan roket dari Gaza menyerang Israel selatan sebelum gencata senjata berakhir pada Jumat, 1 Desember 2023, pagi.
Selain itu, Hamas disebut melanggar kesepakatan lainnya dengan tidak membebaskan para korban penculikan. Israel mencatat masih ada ratusan sandera yang belum dibebaskan.
"Hamas masih secara brutal menyandera 136 sandera. Termasuk 17 perempuan dan anak-anak yang diculik tanpa ampun dari rumah mereka," ujar Jubir IDF Laksda Daniel Hagari, Sabtu, 2 Desember 2023.
Untuk itu, Hagari menegaskan pihaknya sedang menyiapkan rencana peperangan tahap selanjutnya. Ini menjadi peringatan bagi Hamas.
Hamas membalas pernyataan IDF. Mereka menyebut situasi ini memang sangat diinginkan oleh Israel. Mereka hanya ingin berperang dengan bantuan Amerika Serikat (AS)
"Kami salahkan kegagalan kepada dua pihak, yakni Israel dan AS. Kemarin terlihat jelas bahwa pihak israel ingin kembali berperang karena beberapa ide yang diajukan para mediator," kata Jubir Senior Hamas Osama Hamdan.
Hamdan mengeluhkan Israel selalu menyangkal fakta tersebut. Mereka tidak pernah mengakuinya. Padahal, Israel dan AS sepakat untuk melanjutkan operasi penyerangan.
"Ada niat tersembunyi dari Israel yang dibarengi dengan lampu hijau AS. Lalu, pihak Israel kembali melakukan pengeboman di Gaza pagi ini," ucap Hamdan.