Debat perdana pemilihan gubernur Jawa Tengah telah berlangsung pada Rabu, 30 Oktober 2024. Dalam debat itu, kedua pasangan calon (paslon) tampaknya masih malu-malu dalam mengkonfrontasi lawan pilkadanya.
Ketika ditanya mengenai kemitraan dengan pemerintah pusat dan kabupaten/ kota, paslon nomor urut 2 Ahmad Luthfi menyebut kan beberapa poin yaitu pembangunan 1 hunian layak huni tiap 1 kartu keluarga, mengubah air laut menjadi air tawar untuk kebutuhan air bersih, serta koordinasi dengan pusat dan CSR swasta.
Selanjutnya, paslon nomor urut 1
Andika Perkasa mendapatkan pertanyaan untuk mengatasi masalah pelayanan publik. Andika menyebut ia akan memberikan layanan secepat mungkin dan meminimalisir biaya tambahan. Selain itu, Andika akan memberikan penghargaan dan insentif kepada petugas pelayanan pemerintah yang jujur.
Sementara kedua wakil mereka memberikan pandangan terhadap struktur kementerian yang baru. Wakil Andika, Hendar Prihadi (Hendi) mengatakan aturan dari pemerintah pusat harus jelas sehingga jangan sampai pemerintah daerah mendahului pemerintah pusat.
Taj Yasin mengatakan aparatur sipil negara (ASN) di Jawa Tengah telah terbiasa dengan reformasi birokrasi. Hal ini membuat pemerintah provinsi dapat cepat menyesuaikan.
Dalam memberantas pungli, kedua kubu menggagas gagasan yang berbeda. Hendi menyebut Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) harus dikaji. Ia juga menyebut kebutuhan minimal ASN juga harus diperhatikan.
Adapun, Taj Yasin punya strategi lain. Baginya, pelayanan publik perlu memaksimalkan teknologi data. Dia juga akan menggalakkan pendidikan akhlak dan anti korupsi di lingkungan ASN. Taj Yasin juga akan meningkatkan digitalisasi perizinan di berbagai level.