26 March 2024 19:42
Yogyakarta seakan tidak pernah kehabisan menu untuk ditawarkan kepada para pengunjungnya. Tak terkecuali saat bulan suci Ramadan, ada menu tradisional unik yang bisa dipilih untuk berbuka puasa yakni dawet sambal dan sego wiwit.
Selama ini dawet dikenal sebagai kudapan yang manis menyegarkan. Namun, sebuah rumah makan di Pendoworejo, Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta menawarkan dawet dengan varian berbeda yakni dawet sambal.
Dawet Sambal tetap menggunakan topping semacam cendol, tapi terbuat dari tepung hasil pengolahan pohon aren. Kemudian ditambahkan beberapa jenis sayuran dan sambal, setelah itu disiram dengan air nira dicampur gula jawa yang diracik dengan rempah-rempah.
Jenis kuliner ini memiliki cita rasa gurih dan pedas didominasi rasa rempah-rempah. "Dawet ini berbeda dari dawet-dawet yang lainnya, karena bahannya memang terbuat dari pohon gelang (pohon aren). Dia dibuat tepung, kemudian dibuat cendol," ucap pengelola Kedai Dadap Sumilir, Susi Yatiningsih.
Tidak hanya itu, Kedai Dadap Sumilir juga menyediakan menu sego wiwit yakni nasi berbungkus daun dengan isian berupa urap tumis, telur rebus, ikan asin, tempe garit, ikan dan sambal geplek dari kedelai hasil sangrai. Pada zaman dahulu, menu ini disajikan jika musim panen padi tiba.
"Rasanya unik ya, ini sangat tradisional dan oriental," kata salah satu pengunjung, Dias.
Semangkuk dawet sambal dihargai Rp10 ribu, sementara sego wiwit Rp12 ribu per porsi. Sembari menyantap makanan, pengunjung bisa menikmati pandangan hamparan sawah dan perbukitan Menoreh. Cocok untuk dijadikan tempat ngabuburit bersama keluarga, kerabat, dan teman-teman.