16 April 2025 21:17
Biro Statistik Nasional Republik Rakyat Tiongkok menyatakan ekonomi Tiongkok tumbuh 5,4% pada Januari hingga Maret didukung ekspor yang kuat saat jelang kenaikan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap Tiongkok. Terbaru Tiongkok menghadapi tarif resiprokal hingga 245%.
Ekonomi Tiongkok tumbuh meski diserang tarif tinggi Donald Trump. Hal itu disampaikan Biro Statistik Nasional Republik Rakyat Tiongkok yang menyatakan Tiongkok mengalami pertumbuhan ekonomi signifikan yakni 5,4% pada Januari hingga Maret.
"Dalam jangka pendek, tarif ini akan memberi tekanan pada ekonomi dan perdagangan Tiongkok. Tapi itu tidak mengubah tren pertumbuhan Tiongkok. Sebab kami memiliki dasar yang kuat, potensi besar dan ketahanan tinggi. Kami dalam posisi yang siap dalam menghadapi tantangan eksternal dan meraih target pertumbuhan," jelas Wakil Direktur Biro Statistik Nasional Tiongkok, Sheng Laiyun.
Baca Juga: Negosiasi Tarif, Indonesia akan Tambah Impor Energi USD10 Miliar dari AS |