Negosiasi Tarif, Indonesia akan Tambah Impor Energi USD10 Miliar dari AS

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Metrotvnews.com/Kautsar

Negosiasi Tarif, Indonesia akan Tambah Impor Energi USD10 Miliar dari AS

Eko Nordiansyah • 16 April 2025 18:40

Jakarta: Indonesia berencana untuk meningkatkan impor minyak mentah dan gas elpiji (LPG) dari Amerika Serikat (AS) sebesar sekitar USD10 miliar sebagai bagian dari negosiasi tarif perdagangan. Rencana ini disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Bahlil Lahadalia.

Pejabat Indonesia dijadwalkan berangkat ke Washington pada Selasa untuk bernegosiasi mengenai tarif perdagangan AS yang diusulkan. Indonesia menargetkan pembelian barang-barang AS senilai USD18 miliar hingga USD19 miliar untuk menghilangkan surplus perdagangan dengan AS dan menghindari ancaman tarif sebesar 32 persen pada ekspornya.

"Kementerian ESDM merekomendasikan peningkatan kuota impor LPG dari AS, serta impor minyak mentah AS yang lebih besar, untuk mencapai target," ungkap Bahlil dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 16 April 2025.

Untuk mencapai target tersebut, Indonesia perlu mengurangi impor LPG dari negara lain. Putra Adhiguna, direktur pengelola lembaga riset Energy Shift Institute, mengatakan Indonesia dapat memulai dengan mengurangi impor LPG dari sumber non-AS sebesar 20 hingga 30 persen, tergantung pada kontrak yang ada.
 

Baca juga: 

Ekspor RI Terancam Tarif Trump, IEU-CEPA Bisa Jadi Mitigasi Risiko



(Ilustrasi. Foto: Dok Kemenkeu)

Mayoritas impor LPG Indonesia dari AS

Data dari Kapler menunjukkan bahwa Indonesia mengimpor 217 ribu barel LPG per hari pada 2024, sekitar 124 ribu barel per hari diantaranya berasal dari AS. Sekitar 23 ribu barel per hari diimpor dari Qatar, sedangkan Uni Emirat Arab dan Arab Saudi masing-masing menyumbang sekitar 20 ribu barel per hari.

Indonesia juga mengimpor sekitar 306 ribu barel minyak mentah per hari pada tahun lalu, dengan Nigeria, Arab Saudi, dan Angola sebagai pemasok utama, menurut data Kepler. Sekitar 13 ribu barel per hari diimpor dari AS.

Menanggapi usulan impor LPG dari AS, juru bicara Pertamina, perusahaan energi milik negara dan pengecer LPG terbesar di Indonesia, mengatakan perusahaan sedang melakukan tinjauan terhadap impornya dan menunggu arahan dari pemerintah.

"Langkah ini diambil dalam konteks negosiasi tarif yang sedang berlangsung antara Indonesia dan AS," ujar Bahlil.

Indonesia berharap peningkatan impor energi dari AS dapat membantu memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Laura Oktaviani Sibarani)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)