Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menyalip suara elektabilitas Prabowo Subianto yang selama dua bulan terakhir selalu berada paling atas. Hal ini berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Dari hasil survei terbaru SMRC per 31 Juli hingga 11 Agustus 2023, elektabilitas Ganjar Pranowo berhasil menyalip Prabowo Subianto di angka 35,9%, sedangkan Prabowo di angka 33,6%.
Jika dibandingkan dengan survei periode 6-23 Juli 2023, Ganjar Pranowo masih berada di posisi kedua di angka 30,8?n Prabowo dengan angka 37,8%.
Peneliti SMRC Saidiman Ahmad menjelaskan pada rentang lebih panjang, elektabilitas Prabowo Subianto sebenarnya kembali ke dua tahun lalu atau tepatnya pada Mei 2021 yakni 34,1%. Sementara pada 2022, elektabilitas Prabowo melemah sampai angka 25%.
Tingkat elektabilitas Prabowo mencapai puncaknya pada Juli 2023 yakni di angka 37,8%. Angka tersebut kemudian terkoreksi pada Agustus 2023 di angka 33,6%.
"Jadi ada perpindahan suara atau suara yang dulu keluar kemudian masuk kembali ke Prabowo Subianto," ujar peneliti SMRC Saidiman Ahmad di Primetime News Metro TV, Kamis 24 Agustus 2023.
Sementara, PKB melihat menurunnya elektabilitas Prabowo karena belum ditentukannya sosok bakal cawapres. Terlebih PKB sudah menjalin kerja sama panjang dengan Gerindra, tapi Cak Imin belum juga dideklarasikan jadi bakal cawapres.
"Pemilih mungkin yang selama ini dari PKB yang memberikan simpati ke Prabowo juga pelan-pelan melemah," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.
Meski begitu, PKB yakin penurunan elektabilitas Prabowo tidak akan terlalu berpengaruh. PKB juga teguh mendukung Prabowo dalam satu koalisi menyambut Pilpres 2024.